Obat Covid-19 Pfizer Efektif 89% Turunkan Risiko Parah dan Kematian

Happy Fajrian
6 November 2021, 09:06
paxlovid, obat covid-19, pfizer,
ANTARA FOTO/REUTERS/Matthew Childs/WSJ/cf
Logo Pfizer terlihat di lokasi pemasok global di Havant, Britain, Senin (1/2/2021).

Pfizer Inc. mengembangkan obat Covid-19, Paxlovid, yang diklaim mampu menurunkan risiko gejala parah dan kematian hingga 89%. Ini berarti obat buatan Pfizer memiliki efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan Molnupiravir buatan Merck & Co Inc. yang “hanya” efektif 50%.

CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah bernegosiasi dengan 90 negara terkait pasokan Paxlovid ini. Ia berjanji akan menggenjot produksi agar obat ini dapat tersedia secara global secepatnya.

“Tujuan kami adalah agar semua orang di dunia ini bisa mendapatkan obat ini secepatnya,” ujarnya seperti dikutip Reuters, Sabtu (6/11).

Dia menambahkan bahwa harga obat ini akan disamakan dengan harga obat buatan Merck (MSD), yakni US$ 700 untuk satu terapi obat selama lima hari. Sedangkan untuk negara miskin dan menengah, Pfizer mempertimbangkan beberapa opsi namun tetap dengan menjamin akses terhadap obat ini.

Pfizer menargetkan Paxlovid untuk mendapatkan izin dari regulator pada akhir tahun ini dengan menyerahkan hasil uji klinis sementara kepada Food and Drug Administration (FDA) sebelum 25 November.

Hasil uji klinis tersebut menunjukkan efektivitas Paxlovid melampaui Molnupiravir buatan Merck (MSD). Bahkan uji klini tersebut dihentikan lebih awal karena tingginya efektivitas dalam merawat pasien Covid-19.

Presiden Joe Biden mengatakan pemerintahannya telah mengamankan pasokan obat buatan Pfizer hingga jutaan dosis. “ Jika mendapat izin dari FDA, kita akan segera memiliki obat untuk merawat mereka yang terinfeksi dari efek terburuk Covid-19,” ujarnya.

Dalam terapi, Paxlovid akan diberikan dalam kombinasi dengan antivirus yang sudah ada sebelumnya yang bernama ritonavir. Perawatan terdiri dari tiga pil yang diberikan dua kali sehari.

Pfizer menargetkan untuk memproduksi Paxlovid untuk 180.000 terapi pada akhir tahun ini dan setidaknya 50 juta terapi pada akhir 2022, termasuk 21 juta terapi pada paruh pertama tahun 2022. Pfizer juga mempertimbangkan potensi menggandakan target manufaktur tahun depan.

Hasil Uji Coba Sementara Paxlovid

Berdasarkan analisis terhadap 1.219 pasien, Pfizer memeriksa tingkat rawat inap atau kematian di antara orang-orang yang didiagnosis dengan Covid-19 gejala ringan hingga menengah, dengan setidaknya satu faktor risiko gejala parah, seperti obesitas atau usia tua.

Di antara mereka yang diberi Paxlovid dalam waktu tiga hari setelah timbulnya gejala, pil tersebut menurunkan kemungkinan rawat inap atau kematian untuk orang dewasa yang berisiko mengembangkan Covid-19 parah sebesar 89% dibandingkan dengan mereka yang menerima plasebo.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...