Praktik Migas Berkelanjutan Medco Energi Targetkan Nol Emisi 2060

Image title
11 November 2021, 10:27
medco energi, emisi karbon, nol emisi karbon, migas,
Katadata
PT Medco EP blok Tarakan.

PT Medco Energi masih melihat sektor migas sebagai sektor strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan perusahaan. Ini terlihat dari alokasi belanja modal perusahaan tahun ini yang mencapai US$ 150 juta (Rp 2,1 triliun) untuk sektor hulu migas dari total anggaran US$ 215 juta (Rp 3,1 triliun).

Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan guna mendukung target produksi migas pemerintah pada 2030. Medco Energi juga menyatakan komitmennya terhadap upaya penanganan perubahan iklim. Salah satunya dengan mempraktekkan kegiatan operasi hulu migas secara berkelanjutan.

Hilmi mengklaim praktik migas berkelanjutan sudah lama dlakukan. "Kami sudah lakukan praktik migas yang bersih dan berwawasan lingkungan. Energi yang dipakai efisien, bedanya sekarang harus kami laporkan sebagai komitmen untuk ESG (environment, social, government)," ujarnya pada Rabu (10/11).

Bahkan perusahaan telah menetapkan target emisi net zero untuk Scope 1 dan Scope 2 pada 2050 serta emisi net zero untuk Scope 3 pada 2060. Produksi migas Medco sendiri on-track sesuai panduan 2021 sebesar 95 juta barel setara minyak per hari (boepd).

Medco Energi juga mulai melaporkan emisi Scope 2 untuk sektor migas dan ketenagalistrikan sejumlah 11.329 ton setara CO2 (CO2e). Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan, data sumber emisi bergerak telah dimasukkan dalam laporan emisi GRK Scope 1 periode 2018-2020 dan data-data emisi Scope 1 dan 2 telah dijamin oleh pihak ketiga.

Selain itu, guna mendukung target produksi migas tersebut dapat tercapai, Medco juga melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi cadangan migas di blok potensial. Seperti pengembangan proyek Gas Hiu field yang ditargetkan onstream pada kuartal II 2022, proyek Belida Extension yang ditargetkan onstream pada kuartal IV 2022.

Kemudian proyek Gas Bronang field yang ditargetkan beroperasi pada kuartal IV 2023, dan proyek minyak Forel field yang ditargetkan beroperasi pada kuartal empat 2023.

Emisi gas rumah kaca secara global disumbang dari beragam sektor. Berdasarkan data Climate Watch, energi merupakan kontributor terbesar emisi gas rumah kaca. Sektor tersebut mampu menghasilkan 36,44 gigaton karbon dioksida ekuivalen (Gt CO2e) atau 71,5% dari total emisi pada 2017 lalu. Simak databoks berikut:

Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...