Perusahaan Migas Kakap Cabut dari RI, Bagaimana Target 1 Juta Barel?

Image title
9 Desember 2021, 14:20
produksi migas, produksi minyak, conocophillips,
ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Petugas memeriksa pengoperasian Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).

Hengkangnya ConocoPhillips memperpanjang daftar perusahaan migas kakap yang keluar dari Indonesia. ConocoPhillips sepakat untuk melepas aset migasnya di Indonesia kepada PT Medco Energi Internasional. Sebelumnya Chevron keluar dari proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) tahap II, .

Dengan hengkangnya beberapa perusahaan tersebut, posisi Indonesia dinilai akan semakin sulit untuk merealisasikan target produksi minyak 1 juta barel per hari (BPH) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) gas pada 2030.

Pendiri ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan untuk dapat mencapai produksi di angka tersebut, secara hitung-hitungan Indonesia memerlukan tambahan produksi dari lapangan migas skala besar.

"Yang di dalam kenyataan umumnya atau mayoritas dihasilkan dari investasi-investasi skala besar yang dilakukan oleh para major International Oil Company (IOC)," kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (9/12).

Menurut Pri, angka 1 juta barel per hari produksi minyak belum cukup layak untuk disebut sebagai target, sebab detail program kerja yang dipaparkan sampai saat ini masih belum jelas. "Termasuk akan dari lapangan mana produksi itu dihasilkan, berapa produksinya, kapan waktunya dan oleh siapa," katanya.

Selain itu, Pri menilai sudah lebih dari satu dekade iklim investasi hulu migas RI juga kalah kompetitif dibandingkan negara lain. Terutama dalam menarik investasi-investasi skala besar dari para perusahaan migas kelas kakap.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...