Krisis Energi Eropa Meluas, Kosovo Lakukan Pemadaman Listrik Bergilir

Happy Fajrian
30 Desember 2021, 16:01
krisis energi, eropa, kosovo, serbia, krisis listrik
ANTARA FOTO/REUTERS/Alexey Malgavko/WSJ/dj
Ilustrasi musim dingin di Eropa. Seiring memasuki puncak musim dingin, permintaan listrik meningkat dan memperburuk krisis energi yang terjadi di daratan Eropa.

Memasuki puncak musim dingin, krisis energi di Eropa semakin memburuk. Kini krisis merembet ke Kosovo, sebuah negara berpenduduk 2 juta orang, yang harus melakukan pemadaman bergilir mulai hari ini, Kamis (30/12), seiring berkurangnya pasokan listrik secara signifikan.

Perusahaan pendistribusi energi di salah satu negara termiskin Eropa tersebut, KEDS, menyatakan bahwa pemadaman bergilir akan dilakukan dengan durasi dua jam setiap harinya yang akan berlangsung hingga batas waktu yang belum ditentukan.

“Saat ini kita menghadapi krisis listrik terparah di dunia. Berdasarkan undang-undang yang berlaku, operator pasar dan sistem transmisi Kosovo (KOSTT) telah menginstruksikan kami untuk mulai melakukan pembatasan listrik,” tulis pernyataan KEDS seperti dikutip Reuters, Kamis (30/12).

Pasokan listrik Kosovo selama ini bergantung pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara yang sudah usang hingga mengalami kerusakan. Untuk mengatasi pemadaman, banyak pelaku bisnis dan rumah tangga yang menggunakan generator listrik portabel.

“Kerusakan unit di pembangkit listrik tenaga batu bara utama Kosovo memperparah kekurangan listrik yang memang sering terjadi saat musim dingin, sehingga harus ditutup dengan impor yang sangat mahal,” kata Menteri Ekonomi Artane Rizvanolli.

Dia menambahkan bahwa saat ini kapasitas produksi listrik Kosovo hanya mampu memenuhi kurang dari sepertiga konsumsi. Produksi dari empat dari total lima unit pembangkit listrik lignit berkapasitas 800 megawatt (MW), turun dari puncaknya di atas 750 MW pada Rabu (29/12) menjadi sekitar 469 MW pada Kamis (30/12) siang.

Penurunan ini terjadi harga gas patokan di Eropa melonjak menjelang musim dingin. Meningkatnya permintaan global juga telah mendorong naiknya harga batu bara. Simak databoks berikut:

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...