Kebutuhan Batu Bara Terpenuhi, PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman

Image title
11 Januari 2022, 18:14
pln, listrik, batu bara
Arief Kamaludin|KATADATA

PLN memastikan pasokan listrik di seluruh sistem kelistrikan saat ini dalam kondisi cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Keandalan pasokan tersebut dapat terus terjaga selama suplai batu bara terpenuhi.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi, mengatakan selain pasokan daya listrik mencukupi, di beberapa daerah juga terdapat lonjakan konsumsi listrik. Hal ini seiring dengan pulihnya perekonomian nasional.

Advertisement

Khusus di regional Jawa, Madura dan Bali (Jamali), beban puncak naik 300 megawatt (MW) dari 26,9 gigawatt (GW) menjadi 27,2 GW dengan daya mampu pasok 28,2 GW. Sehingga masih terdapat cadangan sekitar 1 GW. Namun PLN masih memiliki pembangkit darurat 2,8 GW yang siap dinyalakan sewaktu-waktu jika diperlukan.

"Begitu pula dengan sistem kelistrikan di luar Jamali saat ini masih dalam kondisi aman dengan cadangan yang cukup," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (11/1).

Menurut dia intervensi pemerintah melalui kebijakan larangan ekspor batu bara telah memberikan dampak positif terhadap pasokan batu bara ke pembangkit PLN. Hingga kini, PLN telah mendapatkan komitmen pasokan dari tambang untuk menjaga keamanan produksi listrik.

Total kebutuhan batu bara untuk mencapai HOP ideal minimal 20 hari berkisar antara 16 sampai 20 juta ton sesuai tingkat kesuksesan pengiriman batu bara, yang dipenuhi dari kontrak reguler maupun penugasan khusus dari Ditjen Minerba Kementerian ESDM. Kebutuhan ini secara bertahap akan dipenuhi sampai dengan 31 Januari 2022.

Selain itu, kebutuhan armada angkut untuk memenuhi HOP minimal 20 hari sampai dengan akhir Januari 2022 ini sebanyak 130 vessel shipment dan 711 tongkang shipment mulai terpenuhi secara bertahap dan akan segera merapat ke PLTU sesuai waktu dan lokasi yang telah ditentukan.

Ketersediaan kapal ini juga bisa terealisasi berkat dukungan Ditjen Perhubungan Laut (Hubla) dan INSA (Indonesian National Shipowners Association) atau Asosiasi pengusaha pelayaran di Indonesia.

“Kami berkoordinasi dan komunikasi secara intens dengan Dirjen Hubla dan INSA untuk memastikan kapal tersedia dan datang tepat waktu,” kata Agung.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement