PLTU di Bawah 100 MW Baru Kena Pajak Karbon pada 2023, Ini Alasannya

Image title
18 Januari 2022, 16:19
pajak karbon, pltu,
ANTARA FOTO/Jojon/wsj.
Foto udara area Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di wilayah Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Jumat (10/9/2021).

Kementerian ESDM mengatakan pengenaan pajak karbon bagi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas di bawah 100 megawatt (MW) baru mulai berlaku pada 2023. Pasalnya, total kapasitas terpasang PLTU ini terbilang kecil.

Berdasarkan data pelaporan APPLE-Gatrik tahun 2020 dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, total kapasitas terpasang PLTU di bawah 100 MW (3,5-65 MW) hanya 2.263,6 MW atau 3,17% dari total kapasitas terpasang pembangkit listrik.

Advertisement

Selain itu, PLTU dengan kapasitas di bawah 100 MW juga masih menjadi tulang punggung sistem kelistrikan di luar pulau Jawa dan Sumatera terutama di daerah 3T. Sehingga dengan adanya penerapan perdagangan dan pajak karbon dikhawatirkan akan mengganggu operasional PLTU dan pasokan pada sistem.

"Jangan sampai isu lain mempengaruhi penyediaan ketenagalistrikan. Kalau ini ditutup dengan alasan emisi sementara penggantinya belum ada? Jangan sampai lah," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (18/1).

Selain itu, berdasarkan pelaporan emisi di sub sektor ketenagalistrikan pada 2019, emisi CO2 dari PLTU di bawah 100 MW yang dihasilkan adalah sebesar 13,2 juta CO2. Angka ini setidaknya hanya 6,3% dari total emisi pembangkit listrik nasional.

Faktor lainnya, pelaporan emisi unit PLTU dengan kapasitas di bawah 100 MW masih menggunakan tingkat ketelitian (Tier) -2 dengan metode 1. Ini dilakukan karena terkendala biaya jika menggunakan metode dan tier yang lebih tinggi.

"Jadi yang 2023 itu di bawah 100 MW yang selama ini dikecualikan tidak bareng bareng dengan kelompok kapasitas pembangkit lainnya yang 2023 itu di bawah 100 MW," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement