Harga Minyak Tembus US$ 90 per Barel, Tertinggi Sejak 2014

Happy Fajrian
27 Januari 2022, 07:34
harga minyak
Dok. Chevron

Harga minyak mentah dunia naik menembus level US$ 90 per barel untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun dipicu ketatnya pasokan dan meningkatnya ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina.

Pada perdagangan Rabu (26/1), harga minyak mentah jenis Brent ditutup pada US$ 89,96 per barel, naik US$ 1,76 setelah sempat melampaui level US$ 90 untuk pertama kalinya sejak Oktober 2014. West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik US$ 1,75 menjadi US$ 87,35 per barel.

Rusia dilaporkan telah mengumpulkan ribuan pasukannya di perbatasan Ukraina, memicu kekhawatiran pasar bahwa invasi terhadap Ukraina sudah di depan mata. Jika terjadi, pasar khawatir konflik ini akan mengganggu pasokan gas Rusia ke Eropa. Rusia juga merupakan salah satu negara pengekspor minyak terbesar dunia.

“Pasar gelisah bahwa pasokan dapat terganggu. Kemungkinan besar pasokan energi akan berlanjut, tapi risikonya tak dapat diabaikan sesuatu dapat mengganggu keseimbangan pasar,” ujar kepala penasihat dan analis geopolitik di S&P Global Platts, Paul Sheldon, seperti dikutip Reuters, Kamis (27/1).

Di tengah potensi invasi Rusia ke Ukraina yang terus meningkat, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Tony Blinken menegaskan bahwa Amerika akan memastikan pasokan energi global tak terganggu jika Rusia mengambil tindakan ekstrim, sehingga menjaga kestabilan harga minyak.

Presiden Joe Biden juga tengah mempertimbangkan sanksi pribadi terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin jika Rusia menginvasi Ukraina. Secara terpisah, gerakan Houthi Yaman meluncurkan serangan rudal ke pangkalan Uni Emirat Arab pada Senin (24/1) juga berpotensi mengganggu pasokan dan mendongkrak harga minyak.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...