PUPR Perbaiki 97 Jalan dan Jembatan di NTT yang dirusak Siklon Seroja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan dan perbaikan 97 infrastruktur konektivitas darat di NTT pada bulan ini. Seperti diketahui, puluhan jembatan dan jalan rusak dan tertimbun tanah longsor akibat Badai Siklon Tropis Seroja pada April 2021.
Kepala Satuan Tugas Pelaksana Penanggulangan Bencana NTT dan NTB Kementerian PUPR Widiarto mengatakan percepatan pembangunan jembatan dan longsoran pada ruas jalan nasional merupakan komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah.
Penanganan infrastruktur terdampak bencana banjir di NTT dapat memulihkan fungsi dan kondisi secara permanen. "Dengan selesainya pembangunan jembatan diharapkan arus logistik barang kebutuhan masyarakat berjalan lancar sejak terputus April lalu saat bencana," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (28/1).
Kementerian PUPR mencatat masih ada delapan lokasi terdampak bencana di NTT yang baru rampung pada Februari 2022. Beberapa infrastruktur tersebut yaitu Jembatan Termanu sepanjang 100 meter di Kabupaten Timor Tengah Utara dan tujuh lokasi penanganan jalan dan jembatan di Kabupaten Alor oleh PT PP.
Secara rinci, pemerintah telah menyelesaikan perbaikan dan pembangunan infrastruktur konektivitas darat di 76 lokasi per Desember 2021. Per Januari 2022, pengerjaan di sebanyak 21 lokasi telah selesai.
Adapun, pengerjaan konstruksi yang dilakukan adalah penanganan jembatan selesai lainnya adalah 13 jembatan kecil di Kabupaten Kupang. Salah satu proyek penganan jembatan besar dilakukan pada Jembatan Benain sepanjang 125 meter yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Tbk.
Perbaikan Jembatan Benain dinilai dapat mempercepat pemulihan arus perekonomian di jalur padat Lintas Selatan Timor-Malaka-Belu. Dengan demikian, diharapkan distribusi logistik di NTT dapat lebih lancar.
Di samping itu, dilakukan penanganan 6 lokasi longsoran pada ruas Jalan Nasional di Kabupaten Kupang oleh PT Brantas Abipraya. Beberapa ruas yang dimaksud adalah ruas Jalan Bokong - Batu Putih STA 70+325 dan STA 74+100, ruas Batu Putih - Batas Kota Soe STA 78+500 dan STA 79+000.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
"Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian," kata Basuki.