Harga Minyak Tinggi, Dana Kompensasi BBM Pertamina Disiapkan Rp 30 T

Image title
2 Februari 2022, 11:40
harga minyak, harga bbm, pertalite, dana kompensasi
Katadata | Arief Kamaludin

Pemerintah menyiapkan dana kompensasi kepada Pertamina atas campuran BBM jenis Premium di dalam Pertalite hingga Rp 30 triliun. Hal itu menyusul dengan adanya kenaikan harga minyak mentah dunia yang telah menembus US$ 90 per barel.

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Kemenko Perekonomian Montty Girianna mengatakan sejak Januari 2021, perhitungan keekonomian harga BBM jenis Pertalite terus mengalami kenaikan seiring dengan melambungnya harga minyak dunia, dari Rp 6.000 per liter kini menjadi Rp 11.000 per liter.

Sementara, harga jual Pertalite ke masyarakat masih di Rp 7.650 per liter. Agar tidak berdampak kepada masyarakat dan keuangan Pertamina, pemerintah berencana menyiapkan dana kompensasi sekitar Rp 25-30 triliun. Hal tersebut agar harga jual Pertalite ke masyarakat tidak ikut naik.

"Pemerintah sepakat untuk memberikan kepastian angka itu disediakan pemerintah, dan gak akan melebihi angka yang tahun sebelumnya. Jadi gak lebih dari itu Rp 25-30 triliun mungkin ya. Tapi itu masih nanti sih sepertinya," kata dia dalam diskusi Energy Corner, (2/2).

Meski demikian, agar tepat sasaran, ke depan pemerintah juga berencana untuk mengalihkan pemberian subsidi BBM secara langsung ke masyarakat. Sembari menunggu hal tersebut terlaksana, pemerintah akan tetap melakukan pemberian skema kompensasi yang ada saat ini.

"Tapi kalau sudah siap, ini subsidi langsung ya itu tepat. Kita juga lihat bagaimana performance kompensasi yang ada ini dalam beberapa bulan kedepan. Ini kan kita evaluasi periodik ya," ujarnya.

Montty optimistis pemerintah masih cukup kuat untuk memberikan dana kompensasi kepada Pertamina. Pasalnya, pergerakan harga minyak mentah dunia selalu bersifat dinamis dan tidak selamanya terus mengalami kenaikan.

Harga minyak jenis Brent untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun menembus US$ 90 per barel pada perdagangan Rabu (26/1). Meskipun ketika itu Brent ditutup pada level US$ 89,96 atau naik US$ 1,76 dibandingkan penutupan sehari sebelumnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...