Eropa Siap Jatuhkan Sanksi Energi Meski 40% Gas Diimpor dari Rusia

Happy Fajrian
19 Februari 2022, 20:39
uni eropa, ukraina, rusia, sanksi energi, gas
ANTARA FOTO/REUTERS/Geert Vanden Wijngaert/Pool /WSJ/sad.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tiba untuk pertemuan luar biasa para pemimpin Uni Eropa untuk membahas situasi Ukraina dan Rusia di gedung Dewan Eropa di Brussels, Belgia, Kamis (17/2/2022).

Uni Eropa menyatakan masih mempertimbangkan sanksi yang akan dijatuhkan terhadap Rusia jika negara tersebut melancarkan rencananya untuk menyerang Ukraina. Termasuk sanksi di sektor energi, meski kawasan ini mengimpor 40% kebutuhan gasnya dari Rusia.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa sanksi energi terhadap Rusia masih menjadi pilihan jika negara itu menginvasi Ukraina. Dia menegaskan bahwa Uni Eropa siap menjatuhkan sanksi tersebut terhadap Gazprom, perusahaan energi Rusia yang memasok gas kawasan ini.

“Semua opsi ada di atas meja. Sekarang kami memiliki jumlah pengiriman energi tertinggi (dari tempat lain) pada Januari. Dan kami tahu sekarang bahwa jika Rusia menjadikan gas sebagai senjata, kami dapat melewati musim dingin ini tanpa gas mereka,” kata von der Leyen, dikutip CNBC.com, Sabtu (19/2).

Dia menambahkan bahwa Uni Eropa telah mendapatkan pemasok alternatif, salah satunya yaitu dari Amerika Serikat. Eropa mengimpor sekitar 40% pasokan gasnya dari Gazprom, yang digambarkan von der Leyen sebagai “ketergantungan yang tidak berkelanjutan”.

Namun Perdana Menteri Italia Mario Draghi mendesak pemimpin kawasan tersebut untuk mengeluarkan sektor energi dari sanksi yang akan dijatuhkan terhadap Rusia. Pasalnya, 90% pasokan gas negaranya bersumber dari impor dengan Rusia sebagai pemasok terbesar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...