Rusia Bikin UU Berita Hoaks Penangkal Media Barat dan Blokir Facebook

Happy Fajrian
5 Maret 2022, 11:15
rusia, ukraina, perang rusia ukraina, facebook
ANTARA FOTO/REUTERS/Viacheslav Ratynskyi/rwa/sad.
Seorang anggota layanan Ukraina berjalan di dekat gedung sekolah yang dihancurkan oleh penembakan, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Zhytomyr, Ukraina, Jumat (4/3/2022).

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani fake news law atau undang-undang (UU) berita hoaks untuk melawan pemberitaan media barat yang dinilai kerap bertentangan dengan pandangan pemerintah Rusia.

Jika berlaku, undang-undang ini dapat memenjarakan siapa pun yang kedapatan sengaja menyebarkan berita yang dianggap palsu atau hoaks. Facebook juga akan diblokir karena telah mengecualikan kantor berita negara Rusia.

“Facebook akan diblokir karena membatasi saluran berita yang didukung negara dan juga memblokir situs web BBC, Deutsche Welle (DW), dan Voice of America untuk berita palsu terkait perang di Ukraina. Twitter juga akan diblokir,” tulis pemberitaan di Rusia, seperti dikutip Reuters, Sabtu (5/3).

Undang-undang baru dirancang oleh majelis tinggi parlemen Rusia dan ditandatangani menjadi undang-undang oleh Putin. UU ini memberi Rusia kekuatan yang lebih kuat untuk menindak, dengan menjadikannya pelanggaran pidana untuk menyebarkan informasi palsu, dengan hukuman penjara.

"Jika pemalsuan (berita hoaks) menyebabkan konsekuensi serius, maka ancaman hukuman penjara hingga 15 tahun," tulis pernyataan majelis rendah parlemen Rusia, yang dikenal dengan nama Duma.

Kepala urusan global Meta, induk dari Facebook, Nick Clegg, mengatakan perusahaan akan terus melakukan segala kemungkinan untuk memulihkan layanannya di Rusia.

“Segera jutaan orang Rusia biasa akan menemukan diri mereka terputus dari informasi yang dapat dipercaya, kehilangan cara sehari-hari mereka untuk berhubungan dengan keluarga dan teman-teman dan dibungkam dari berbicara,” katanya, dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter.

Sementara itu BBC menyatakan akan menangguhkan sementara pekerjaannya di Rusia. Sama halnya dengan CNN, CBS News, Canadian Broadcasting Company (CBC) dan Bloomberg News juga telah menghentikan siaran dan laporannya dari Rusia sembari menilai situasi yang ada.

Direktur Jenderal BBC Tim Davie mengatakan undang-undang baru itu tampaknya mengkriminalisasi proses jurnalisme independen.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...