Nasib Suram Ekonomi Eropa jika Putin Setop Ekspor Gas Alam Rusia

Happy Fajrian
15 Maret 2022, 14:09
eropa, gas alam, rusia, ekspor gas alam rusia, ekonomi eropa, uni eropa
123rf.com
Ilustrasi sanksi Rusia - Eropa - Amerika.

Gas alam merupakan salah satu dari sejumlah komoditas yang terseret dalam arus konflik Rusia dan Ukraina. Sebab Presiden Rusia Vladimir Putin bisa saja menjadikan gas sebagai senjata, terutama untuk membalas berbagai sanksi dari Uni Eropa.

Perang Rusia Ukraina telah memicu volatilitas ekstrem di pasar komoditas global dan melonjakkan harga minyak, nikel, gandum, serta gas alam selama beberapa pekan terakhir.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengancam akan menghentikan ekspor gas ke Jerman dan seluruh Eropa melalui pipa Nord Stream 1. Ancaman ini sebagai respon atas sanksi pembekuan proyek pipa Nord Stream 2, termasuk serentetan sanksi ekonomi lainnya dari negara barat yang bertujuan untuk melumpuhkan ekonomi Rusia.

Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu mengumumkan akan melarang semua impor minyak dan gas Rusia, sementara Inggris menyarankan untuk menghentikan impor pada akhir tahun.

Uni Eropa memiliki rencana untuk memangkas impor gas Rusia hingga dua pertiga tetapi langkahnya tidak terlalu signifikan karena ketergantungannya yang besar pada pasokan energi dari Rusia.

Kawasan ini mengandalkan gas alam sebagai salah satu sumber energi dengan porsi sekitar 25%. Sementara Rusia berkontribusi sekitar 40% dari impor gas Eropa. Simak databoks berikut:

“Oleh karena itu, gangguan impor gas lebih lanjut dapat berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi zona Euro,” tulis laporan Goldman Sachs, seperti dikutip dari CNBC.com pada Selasa (15/3).

Lalu apa yang terjadi dengan ekonomi kawasan ini jika Rusia memutus aliran gasnya? Kepala Ekonom Eropa Goldman Sachs, Sven Jari Stehn dan timnya, memperkirakan beberapa skenario terkait hal tersebut dan menilai bagaimana dampaknya terhadap perekonomian.

Ini termasuk satu skenario di mana tidak ada gangguan pasokan lebih lanjut di luar pengurangan aliran yang sedang berlangsung sejak September lalu. Skenario lainnya impor gas melalui Ukraina berhenti untuk sisa tahun ini, dan skenario terakhir, impor gas dari Rusia ke Eropa dihentikan.

“Kami memperkirakan harga gas yang tinggi dapat membebani pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) kawasan Euro sebesar 0,6 pp (persentase poin) dan Inggris sebesar 0,1 pp relatif terhadap perkiraan dasar kami jika kami mengasumsikan tidak ada gangguan pasokan gas lebih lanjut,” kata Stehn.

Dampak di Jerman kemungkinan akan lebih besar (-0.9 pp) karena ketergantungan yang tinggi pada gas Rusia. Jika Rusia menghentikan ekspor gas ke Eropa, maka pertumbuhan PDB kawasan ini akan turun sebesar 2,2 pp pada 2022 dari perkiraan awal dengan dampak yang lebih besar di Jerman (-3,4 pp) dan Italia (-2,6 pp).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...