Bank Terbesar Belanda, ING, Setop Pembiayaan Proyek Migas Baru

Muhamad Fajar Riyandanu
24 Maret 2022, 15:34
proyek migas, pembiayaan migas, ing, bank, belanda
Dok. Chevron
Ilustrasi proyek migas.

Grup jasa keuangan dan perbankan terbesar Belanda, ING Groep NV memutuskan untuk berhenti membiayai proyek-proyek minyak dan gas (migas) baru. Meski demikian proyek-proyek lama yang telah berjalan akan tetap dibiayai.

"ING tidak akan membiayai proyek yang disetujui setelah 31 Desember 2021 tetapi masih akan mendanai perusahaan energi. ING sudah secara bertahap mengurangi pembiayaan ke industri migas dan meningkatkan pinjaman untuk energi terbarukan," kata Kepala Bagian Energi ING Michiel de Haan seperti dikutip Reuters, Kamis (24/3).

De Haan mengatakan bahwa langkah tersebut merupakan komitmen perusahaan dalam mencegah perubahan iklim dengan membatasi pemanasan suhu udara global tak lebih dari 1,5 derajat Celsius, sesuai arahan Badan Energi Internasional (IEA) untuk menghentikan pendanaan proyek bahan bakar fosil baru.

Menurut de Haan, ING akan menargetkan peningkatan 50% dalam pinjaman untuk energi terbarukan pada 2025. Pada 2021 ING membukukan peningkatan pembiayaan energi terbarukan sebesar 26% menjadi 7,3 miliar euro atau setara US$ 8,05 miliar (Rp 115,62 triliun).

Di saat yang sama ING akan mengurangi pendanaan untuk klien dan proyek migas yang ada secara bertahap, dengan target pemotongan sebesar 12% menjadi sekitar 3,5 miliar euro pada tahun 2025.

"Dekarbonisasi sistem energi sangat penting, tetapi begitu juga energi yang terjangkau dan pasokan energi yang andal. Kami memutuskan untuk menghentikan keterlibatan kami pada proyek baru tapi kami akan melanjutkan keterlibatan kami pada proyek yang sudah ada untuk dua target lainnya," kata de Haan.

Direktur Eksekutif LSM Reclaim Finance Lucie Pinson, mengatakan ING adalah bank terbesar setelah Crédit Mutuel yang memperkenalkan kebijakan seperti itu pada pembiayaan proyek migas. Kebijakan itu merupakan sebuah "sinyal hebat" ke pasar, namun masih tidak cukup.

Menurutnya, bank perlu mengendalikan semua kebijakan keuangan dan bersiap untuk menghentikan perusahaan yang berencana memperluas produksi migas. Sejauh ini, hanya bank asal Prancis, Banque Postale, yang melakukan hal tersebut.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...