Pembayaran Gas dengan Rubel Berlaku, Eropa di Ambang Krisis Energi

Happy Fajrian
1 April 2022, 13:40
gas, rusia, rubel, uni eropa, impor gas, eropa, krisis energi
ANTARA FOTO/REUTERS/Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin /rwa/sad.
Presiden Rusia Vladimir Putin memastikan kewajiban pembayaran gas menggunakan rubel mulai berlaku 1 April 2022.

Uni Eropa di ambang krisis energi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani dekrit yang menyatakan bahwa pembayaran gas dengan mata uang rubel berlaku mulai hari ini, Jumat (1/4), dan semua kontrak pengiriman gas akan ditangguhkan jika pembayaran ini tidak dilakukan.

“Untuk membeli gas alam Rusia, mereka harus membuka rekening rubel di bank Rusia. Dari rekening inilah pembayaran untuk gas dilakukan mulai besok,” kata Putin, Kamis (31/3), dikutip dari Reuters.

Advertisement

Dia menambahkan bahwa kalau pembayaran tidak dilakukan (dengan rubel), maka itu dianggap sebagai default atau kegagalan dari pihak pembeli dengan semua konsekuensinya. “Kontrak yang ada akan dibatalkan. Tidak ada yang menjual apapun kepada kami dengan gratis, dan kami juga tidak berniat untuk melakukan amal,” ujarnya.

Rusia memasok sekitar sepertiga dari kebutuhan gas Eropa. Energi menjadi senjata terkuat Putin dalam membalas sanksi negara Barat atas invasinya ke Ukraina.

Keputusan Rusia untuk memberlakukan pembayaran rubel telah mendorong nilai tukar rubel kembali menguat setelah sempat jatuh ke posisi terendah dalam sejarah setelah invasi 24 Februari.

Perusahaan dan pemerintah Barat telah menolak langkah tersebut sebagai pelanggaran kontrak yang ada, yang ditetapkan dalam euro atau dolar.

Menteri ekonomi Prancis, Bruno Le Maire mengatakan bahwa Prancis dan Jerman sedang mempersiapkan skenario di mana aliran gas Rusia kemungkinan dihentikan, yang akan menjerumuskan Eropa ke dalam krisis energi besar-besaran. Simak databoks berikut:

Kanselir Jerman Olaf Scholz sebelumnya telah berbincang dengan Putin melalui sambungan telepon dan menegaskan bahwa berdasarkan kontrak pembelian gas dengan Rusia, Jerman akan terus membayarnya dalam euro dan dolar.

Hal tersebut berbeda dengan yang dilaporkan sebelumnya bahwa Putin telah melunak dan mengizinkan kawasan benua biru untuk terus membayarkan impor gasnya menggunakan dua mata uang utama dunia tersebut.

“Jerman berharap untuk independen dari impor minyak dan batu bara rusia tahun ini. Tapi butuh waktu lebih lama untuk mengurangi ketergantungan terhadap gas Rusia,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement