Eropa akan Setop Impor Batu Bara Rusia, Setelah Itu Minyak Mentah

Muhamad Fajar Riyandanu
6 April 2022, 12:52
uni eropa, batu bara, impor, minyak, rusia
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.
Tambang batu bara.

Komisi Eropa mengusulkan pelarangan impor batu bara Rusia sebagai bagian dari sanksi terhadap pemerintah Rusia atas invasi ke Ukraina.

"Kami akan menghentikan impor batu bara dari Rusia yang nilainya mencapai € 4 miliar (Rp 62,6 triliun) per tahun. Ini akan memotong sumber pendapatan penting lainnya bagi Rusia,” kata Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, seperti dikutip dari CNBC.com pada Rabu (6/4).

Penerapan sanksi pada sektor energi Rusia telah menjadi tantangan tersendiri bagi kawasan Uni Eropa mengingat tingginya ketergantungan yang dimiliki beberapa negara anggota pada pasokan energi Rusia.

Menurut data dari kantor statistik Eropa, pada tahun 2020 UE mengimpor 19,3% batu bara dari Rusia 36,5% minyak, dan 41,1% gas alam dari total kebutuhan masing-masing komoditas energi tersebut.

Von der layen mengatakan UE perlu meningkatkan tekanan terhadap Rusia. Adapun serangkaian sanksi baru akan dibahas oleh para duta besar Eropa hari ini, Rabu (6/4). Serangkaian sanksi baru juga mencakup larangan transaksi terhadap empat bank penting Rusia, satu diantaranya adalah VTB.

Kemudian larangan kapal-kapal Rusia dan kapal-kapal yang dioperasikan Rusia untuk mengakses pelabuhan-pelabuhan di UE, dan larangan ekspor yang ditargetkan senilai € 10 miliar yang melibatkan komputer kuantum dan semikonduktor canggih.

Sanksi Minyak akan Diupayakan

Sementara itu, sejumlah negara UE merasa was-was dengan upaya kawasan dalam menambah sanksi terhadap sektor energi Rusia. Terutama bagi negara-negera yang masih bergantung pada impor minyak dan gas dari Rusia.

Persoalan ini dinilai telah menciptakan perpecahan di antaran negara anggota, dengan beberapa negara mendukung pelarangan impor energi Rusia, sementara yang lain berpendapat bahwa langkah seperti itu akan lebih merugikan ekonomi mereka sendiri daripada ekonomi Rusia.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...