BPH Migas Tak Batasi Pembelian BBM Meski Konsumsi Melonjak 36%
BPH Migas memprediksi konsumsi BBM melonjak 29-36% pada puncak mudik lebaran pada H-2 hingga H+5 Lebaran Idul Fitri 2022. Meski mengalami lonjakan konsumsi, Kepala BPH Migas, Erika Retnowati menjamin ketersediaan stok BBM pada saat arus mudik dan arus balik lebaran dapat tercukupi.
Ia menjelaskan bahwa BPH Migas dan Kementerian ESDM akan melakukan pemantauan stok BBM secara berkala. Oleh karena itu pemerintah tidak akan menambah kuota atau membatasi pembelian BBM karena telah memperhitungkan stok memadai.
"BPH Migas tidak akan menambah kuota BBM, khususnya jenis Pertalite di masa arus mudik dan arus balik lebaran 2022. Tidak ada pembatasan pembelian karena kami sudah memperhitungkan stok itu cukup,” kata Erika dalam Energy Corner pada Senin (25/4).
BPH Migas menyiapkan 300 motoris yang akan mengantar BBM kepada pembeli yang terjebak macet. Untuk pemesanan, masyarakat bisa menhubungi call center Pertamina 135. Mantan Kepala Biro Keuangan Kementerian ESDM tersebut menyampaikan secara umum kuota BBM nasional masih mencukupi hingga 21 hari.
"Kami bentuk posko untuk pemantauan distribusi BBM yang mulai berugas sejak hari ini, tanggal 25 April sampai 11 Mei. Kesiapan dan penyaluaran BBM akan kami monitor setiap hari," sambungnya.
Erika merincikan, stok BBM jenis Pertalite berada di 17 hari. Lebih lanjut, Pertamax 32 hari, Pertamax Turbo 59 hari, Solar 19 hari, Pertamina Dex 74 hari, Avtur 42 hari dan minyak tanah mencapai stok 37 hari.
Erika memprdiksi lonjakan konsumsi BBM akan terjadi di jalur utama mudik antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Selain wilayah tersebut, daerah wisata juga akan mengalami lonjakan konsumsi BBM karena disinggahi para pemudik yang berlibur bersama keluarga.
Konsumsi BBM diprediksi melonjak 29% pada H-2 lebaran dan mencapai 36% pada arus balik H+5 lebaran. "Dan di Hari Raya Idulfitri (konsumsi BBM) juga cukup tinggi karena pada saat orang pulang kampung, mereka juga akan jalan-jalan bersama keluarganya," ujarnya.