WHO Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang Rusia saat Menginvasi Ukraina

Happy Fajrian
8 Mei 2022, 13:28
rusia, ukraina, who, kejahatan perang,
ANTARA FOTO/REUTERS/International Committee of the Red Cross/Handout /aww/sad.
Pemandangan bangunan yang rusak dan tanda rumah sakit di bagian depan saat staf Palang Merah (tidak difoto) mengirimkan makanan dan pertolongan pertama kepada penduduk yang terkena dampak pertempuran selama invasi Rusia ke Ukraina, di Irpin, Jumat (1/4/2022).

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) tengah menginvestigasi kejahatan perang yang dilakukan Rusia saat menginvasi Ukraina. WHO mengumpulkan bukti bahwa dalam invasi tersebut Rusia telah menyerang ratusan fasilitas kesehatan.

Dua pejabat tinggi WHO, Direktur Kedaruratan Mike Ryan dan Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa sudah menjadi kewajiban eksplisit dua pihak yang tengah berperang untuk tidak menyerang fasilitas kesehatan.

“Namun WHO telah mendokumentasikan 200 serangan ke rumah sakit dan klinik di Ukraina,” kata keduanya seperti dikutip Channel News Asia pada Minggu (8/5).

Ryan mengatakan bahwa serangan yang disengaja ke fasilitas kesehatan merupakan pelanggaran hukum humanitarian internasional, dan berdasarkan hasil investigasi serangan tersebut merupakan kejahatan perang dalam situasi apapun.

“Kami terus mendokumentasikan dan menjadi saksi atas serangan-serangan ini. Dan kami percaya bahwa sistem PBB dan International Criminal Court dan lainnya akan melakukan investigasi yang diperlukan untuk menilai maksud kriminal di balik serangan ini,” tambah Ryan.

Rusia sebelumnya telah membantah tuduhan Ukraina dan negara-negara Barat tentang kemungkinan kejahatan perang yang mereka lakukan dan juga membantah telah menargetkan serangan kepada warga sipil dalam perang.

Ryan mengatakan 200 kasus penyerangan fasilitas kesehatan yang WHO dokumentasikan tidak mewakili totalitas serangan terhadap fasilitas medis Ukraina, hanya yang telah diverifikasi oleh WHO. Pemerintah Ukraina mengatakan ada sekitar 400 serangan seperti itu sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...