Sejumlah Perusahaan Gas Eropa Terkena Sanksi Rusia, Pasokan Terancam
Pemerintah Rusia menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah perusahaan gas Eropa yang mengoperasikan pipa gas yang mengalirkan gas dari Rusia ke kawasan tersebut. Termasuk di antaranya perusahaan Polandia pemilik sebagian pipa Yamal-Eropa, dan Gazprom Germania.
Daftar perusahaan yang terkena sanksi diumumkan di laman resmi pemerintah Rusia pada Rabu (11/5), yang sebagian berbasis di negara di Uni Eropa, yang menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina pada 24 Februari yang masih berlangsung hingga kini.
Kementerian ekonomi Jerman mengatakan sedang memeriksa pengumuman Rusia tentang Gazprom Germania tetapi masih belum memiliki rincian. “Pasokan gas saat ini dijamin dan terus diperiksa,” kata mereka seperti dikutip dari Reuters pada Kamis (12/5).
Tidak diketahui bagaimana dampak sanksi ini terhadap pasokan gas ke Eropa. Namun sanksi ini berpotensi memangkas volume gas yang dapat memukul perekonomian negara-negara di Benua Biru.
Sebab, menurut dekrit Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (3/5), tidak ada entitas Rusia yang diizinkan melakukan bisnis dengan perusahaan yang masuk di dalam daftar tersebut, termasuk memenuhi kewajibannya dalam kontrak eksisting.
Keputusan tersebut secara eksplisit melarang ekspor produk dan bahan mentah kepada orang dan entitas dalam daftar.
Menurut laporan Kantor berita Rusia Interfax termasuk dalam daftar tersebut yaitu pemilik pipa Polandia EuRoPol Gaz, Gazprom Germania, dan 29 anak perusahaan Gazprom Germania di Swiss, Hongaria, Inggris, Prancis, Bulgaria, wilayah Benelux, Amerika Serikat, Swiss, Rumania, dan Singapura.
Gazprom memasok sebagian besar gasnya ke Eropa melalui pipa Yamal-Eropa, dan berbagai kegiatannya di seluruh dan di luar Eropa sangat penting untuk pasar gas Eropa dan pasokannya ke industri dan rumah tangga.
Operasi Gazprom Germania, berdasarkan produksi gas Rusia, mencakup seluruh rantai nilai gas dari transmisi pipa hingga penyimpanan dan pasokan ke grosir dan pengecer.
Gazprom menyerahkan kepemilikan perusahaan bulan lalu tanpa penjelasan, memaksa regulator jaringan energi Jerman untuk mengambil kendali operasi di sana. Operasi tersebut termasuk fasilitas penyimpanan gas terbesar Jerman di Rehden di Lower Saxony, dengan kapasitas 4 miliar meter kubik.
Putin membingkai dekritnya sebagai tanggapan atas apa yang dia sebut sebagai tindakan ilegal Amerika Serikat dan sekutunya yang dimaksudkan untuk mencabut hak milik "Federasi Rusia, warga negara Federasi Rusia, dan badan hukum Rusia" atau untuk membatasi hak milik mereka.
Amerika dan sekutunya telah memberlakukan sanksi paling berat dalam sejarah modern terhadap Rusia dan elit bisnis Moskow. Putin menilai langkah ini sebagai deklarasi perang ekonomi.
Putin berulang kali memperingatkan bahwa Moskow akan merespons dengan cara yang sama, meskipun hingga pekan lalu respons ekonomi terberat Kremlin adalah memutus pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria dan menuntut skema pembayaran baru untuk pembeli gas Eropa.
Gaz-System, operator bagian Polandia dari pipa Yamal-Eropa, tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar. EuRoPol Gaz, yang dimiliki bersama oleh Gazprom dan perusahaan gas terbesar Polandia, PGNiG, memperoleh biaya transit untuk gas Rusia yang melintasi Polandia.
Wingas, anak perusahaan Gazprom Germania dan salah satu pedagang gas terbesar di Jerman, mengatakan setelah pengambilalihan oleh regulator Jerman bahwa mereka akan terus beroperasi di bawah parameter berbeda.