Ekspor Minyak Rusia ke Cina dan India Melonjak Seiring Sanksi Barat

Happy Fajrian
27 Mei 2022, 14:49
minyak rusia, ekspor minyak, cina, india,
ANTARA FOTO/HO/Bakamla/mrh/aww.
Ilustrasi kapal tanker pembawa minyak mentah.

Ekspor minyak mentah Rusia ke Cina dan India melonjak signifikan seiring dengan sanksi negara barat atas invasi Moskow ke Ukraina pada akhir Februari 2022. Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE), dan sekutunya mengembargo minyak Rusia dan memaksa negara tersebut mencari pasar baru.

Menurut data perusahaan analisis komoditas, Kpler, saat ini sekitar 74-79 juta barel minyak Rusia ada dalam posisi transit, sebagian besar menuju Cina dan India, selama sepekan terakhir. Padahal, sebelum invasi ke Ukraina dimulai, volumenya hanya sekitar 27 juta barel.

Advertisement

Menurut analisis Kpler, Asia untuk pertama kalinya menjadi pembeli minyak Rusia terbesar, menggantikan Eropa. Dan selisih volume pembelian dua kawasan tersebut diperkirakan akan semakin besar pada bulan ini.

Lonjakan tajam dalam minyak Rusia dalam transit melalui laut menggarisbawahi bagaimana kacaunya perdagangan energi global imbas invasi Rusia terhadap Ukraina, dengan AS, Inggris dan banyak perusahaan Uni Eropa melakukan embarga.

Hal ini memaksa Rusia untuk mencari pembeli baru di Asia. Cina dan India telah meningkatkan pembeliannya dari Rusia berkat diskon besar yang mereka terima hingga sebesar US$ 30 per barel.

“Beberapa pembeli yang tertarik di Asia lebih termotivasi oleh ekonomi daripada mengambil sikap politik,” kata seorang analis minyak senior di Kpler di Singapura Jane Xie, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (27/5).

“Peningkatan pembelian minyak Rusia oleh India telah menjadi perhatian AS. Jadi mungkin akan ada beberapa risiko dari arus perdagangan ini, meskipun mungkin tidak akan terpengaruh secara signifikan,” tambah Xie.

Dia menambahkan bahwa total ekspor minyak Rusia ke pembeli utama Asia, India dan Cina, melonjak ke rekor tertinggi pada April, terutama didorong oleh peningkatan pembelian dari India. “Meskipun pengiriman bulan ini kemungkinan akan sedikit lebih rendah, mereka hanya akan dikalahkan oleh rekor bulan lalu,” katanya.

Volume minyak mentah yang transit di laut akan meningkat 45 juta hingga 60 juta barel karena meningkatnya perdagangan lintas laut Rusia dengan Asia jika UE dapat menyepakati penghapusan semua impor dari negara tersebut pada akhir tahun ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement