Jokowi Minta Indonesia Bisa Ekspor Beras, Kementan Siapkan Strategi

Andi M. Arief
14 Juni 2022, 19:38
ekspor beras, jokowi, kementerian pertanian
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.
Pekerja menyusun karung berisi beras di Gudang Perum Bulog Serang, Banten, Kamis (17/3/2022).

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta agar Indonesia bisa mengekspor beras jika pasokan di dalam negeri telah surplus. Hal tersebut disampaikan saat rapat terbatas dengan Kementerian Pertanian (Kementan).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementan sedang mempersiapkan strategi untuk mengekspor beras. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor untuk kebutuhan masyarakat luas telah terhenti sejak 2019.

"Salah satunya aku diminta (Presiden Jokowi) mempersiapkan, kalau kelebihan beras (atau) cukup, ya sekali-sekali kita ekspor. Aku lagi persiapkan itu," kata Yasin di lingkungan Istana Kepresidenan, Selasa (14/6).

BPS mendata akumulasi periode Januari-Desember 2021, volume impor beras Indonesia mencapai 407.740 ton. Angka itu turun dari rekor impor beras pada kuartal-I 2016 sebanyak 981.992 ton. Sementara itu, produksi beras pada 2019-2021 stabil di level 31 juta ton per tahun.

Pemerintah telah menutup keran impor beras secara besar-besaran sejak 2019. Izin impor beras saat ini hanya untuk keperluan khusus, seperti untuk keperluan hotel, restoran, kafe, serta warga negara asing yang tinggal di Indonesia.

Beras khusus tersebut, seperti beras Basmati, Japonica, Hom Mali, serta beras pecah 100% untuk keperluan bahan baku industri.

BPS juga mencatat potensi peningkatan produksi beras pada periode Januari-April 2022. Potensi tersebut didorong peningkatan pada potensi total luas panen padi untuk Januari-April 2021 sebesar 380 ribu hektar atau 8,58% menjadi 4,81 juta hektar.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...