70 Cekungan Migas Belum Tersentuh, Jadi Asa Untuk Kejar Target Lifting
Kementerian ESDM mencatat masih ada 70 cekungan minyak dan gas bumi (migas) potensial yang belum tereksplorasi. Cekungan tersebut berpotensi menjadi motor untuk mencapai target lifting minyak 1 juta barel per hari (bopd) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan puluhan cekungan migas tersebut harus segera dimanfaatkan agar produksi migas di Indonesia tak tertinggal oleh negara-negara lain. Selain itu, Arifin berharap ekploitasi pada 70 cekungan potensial itu dapat membebaskan Indonesia dari cengkraman impor migas.
"Apabila sumber-sumber daya energi kita tidak kita manfaatkan, kita akan tertinggal dan oleh karena itu kita harus impor. Jangan sampai dibiarkan," kata Arifin kepada wartawan di Gedung Kementerian ESDM pada Senin (20/6).
Arifin berharap kepada seluruh jajaran dari sektor hulu hingga sektor hilir migas agar mengerahkan upaya maksimal untuk mengejar target pemerintah. Pasalnya, ujar Arifin, saat ini produksi migas di Indonesia mengalami penurunan.
"Saat ini produksi kurang dari 700 ribu bopd. Dulu kita pernah hasilkan 1,6 juta bopd karena sumur-sumur kita sudah menurun kapasitas produksinya," sambung Arifin.
Sementara itu Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji, mengatakan sejumlah perusahaan migas internasional mulai tertarik untuk berinvestasi di wilayah Indonesia Timur dan laut lepas saat pelelangan 12 wilayah kerja (WK) pada akhir bulan ini. “Kalau saya lihat mereka sudah mau mulai masuk,” kata Tutuka.
Tutuka menjelaskan, ketertarikan sejumlah perusahaan migas asing dilandaskan pada regulasi dan kemudahan investasi di dalam negeri seperti adanya skema kontrak bagi hasil atau gross split. Skema tersebut dinilai dapat memberi insentif khusus bagi investor yang ingin eksplorasi ke daerah yang berisiko.
“Kami sudah mengubah syarat dan ketentuan untuk daerah yang berisiko dan kompleks 50:50, gas dan minyak juga 55:45, itu memberi sinyal kepada investor bahwa kita sudah berubah. Belum nanti kalau ditambah dengan revisi UU Migas,” jelas Tutuka.
Sebelumnya realisasi lelang WK migas pada 2021 kurang menggembirakan karena dari dua WK yang dilelang, hanya dua yang laku, yakni WK South CPP dan WK Liman. Jumlah total investasi dari dua WK tersebut sebesar US$ 20,3 juta.
Tahun 2022 akan menjadi tahun penuh tantangan sekaligus tahun harapan bagi industri migas nasional. Menurut data SKK Migas, terdapat 128 cekungan di mana sebesar 69 cekungan belum dieksplorasi. Adapun besaran cadangan terbukti mencapai 2,36 miliar barel minyak dan 42,93 TCF gas.