Daftar Mobil di Bawah 2.000 cc yang Masih Boleh Beli Pertalite
Pemerintah akan mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar dengan menggunakan aplikasi MyPertamina. Masyarakat juga diminta untuk mendaftarkan diri dan kendaraannya melalui aplikasi tersebut atau melalui website subsiditepat.mypertamina.id untuk menjadi penerima BBM bersubsidi.
Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman mengatakan nantinya mobil dengan kapasitas mesin di atas 2.000 cc dan sepeda motor di atas 250 cc tidak boleh membeli Pertalite.
Meski demikian aturan ini masih dirumuskan dalam bentuk revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak
"(Larangan komsumsi BBM bersubsidi) kalau untuk mobil berdasarkan hasil kajian, saat ini yang cc-nya di atas 2.000 dan motor di atas 250 cc. Dan ini masih draf ya," kata Saleh saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp pada Kamis (7/7).
Jika berdasarkan ketentuan besaran kubikasi mesin di bawah 2.000 cc, beberapa mobil yang masih boleh membeli Pertalite di antaranya:
- Toyota: Yaris, Agya, Vios, Sienta, Avanza, Veloz, Calya, Raize, Rush
- Honda: Brio, Brio RS, Jazz, Mobilio, BR-V, HR-V 1,5 L, HR-V 1,8 L
- Daihatsu: Xenia, Luxio, Terios, Ayla, Rocky, Gran Max
- Mitsubishi: Xpander, Xpander Cross, Eclipse Cross
- Nissan: Grand Livina, Serena, Magnite
- Suzuki: Igniz, Ertiga, XL-7, Baleno, SX4 S-Cros, APV
- Wuling: Confero, Cortez, Almaz, Formo
- Hyundai: Creta, Grand I10
- Mazda: CX-3 Sport 1,5 L, Mazda 2 GT
Di luar merek-merek di atas, masih ada mobil dari pabrikan premium seperti BMW, Mercedes Benz, hingga Mini yang memiliki mobil dengan kubikasi mesin di bawah 2.000 cc. Tentunya ini harus menjadi perhatian pemerintah ketika menerapkan pembatasan berdasarkan parameter ini.
Meski demikian, pada akhirnya pemilik mobil yang harus memperhatikan jenis bahan bakar apa yang cocok dengan spesifikasi mesin mobil miliknya. Penggunaan bahan bakar yang tidak tepat dalam jangka panjang dapat membuat kerja mesin menjadi tidak optimal atau bahkan merusak.
Dikutip dari berbagai sumber, mesin mobil bensin dengan rasio kompresi 9:1 hingga 10:1 cocoknya memakai RON 90 atau Pertalite, untuk mesin berkompresi 10:1 hingga 11:1 RON 92 (Pertamax). Kemudian mesin berkompresi di atas 11:1 RON 98 (Pertamax Turbo).
Sementara itu untuk sepeda motor, pemerintah berencana membatasi pembelian Pertalite hanya untuk motor dengan mesin berkapasitas di bawah 250 cc. Adapun sebagian besar motor yang dijual di Indonesia saat ini bermesin di bawah 250 cc.
Sama seperti mobil, pemilik motor juga harus memperhatikan jenis bensin yang cocok dengan mesin motor miliknya agar kerja mesin lebih optimal.
Adapun soal Solar, saat ini pemerintah sudah menerapkan pembatasan jumlah pembelian per hari. Kendaraan pribadi roda empat hanya diperbolehkan membeli 60 liter solar per hari, kendaraan umum penumpang atau barang roda empat maksimal 80 liter, dan kendaraan umum penumpang atau barang roda enam ke atas 200 liter per hari.
Saleh pun mengungkap pengaturan pembatasan jumlah pembelian Pertalite belum akan dilakukan dalam waktu dekat karena pemerintah masih merevisi Perpres Nomor 191 Tahun 2014. "Belum (diatur). Pertalite itu bukan pembatasan. Itu pencatatan dan registrasi konsumen," sambung Saleh.
Adapun ujicoba awal program penyaluran Pertalite dan Solar secara tepat sasaran akan dilakukan di lima provinsi antara lain Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta.
Saat ditanya kapan aturan tersebut diterapkan di Ibu Kota Jakarta, Saleh mengatakan pihak BPH Migas masih menunggu informasi dari PT Pertamina. "Yang (penerapan di) DKI kami tunggu info Pertamina," ujar Saleh.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menyebut penerapan penggunaan Aplikasi MyPertamina akan diperluas ke sejumlah wilayah dengan memperhitungkan antusiasme masyarakat yang mendaftarkan diri. Dia menjamin bahwa saat ini belum ada aturan pembatasan jumlah penjualan Pertalite.
"Untuk pendataan, melihat antusiasme masyarakat, (ujicoba awal program penyaluran Pertalite dan Solar dengan Aplikasi MyPertamina) juga dibuka untuk lokasi lain. Dari data yang masuk, banyak pendaftaran dari provinsi lain. Saat ini belum ada pembatasan (Pertalite), masih dalam tahap pendataan dan sosialisasi," tukas Irto.