Jokowi Minta Masyarakat Maklum Jika Pemerintah Naikkan Harga BBM

Muhamad Fajar Riyandanu
8 Juli 2022, 13:15
jokowi, harga bbm, harga minyak, subsidi bbm, subsidi energi
ANTARA FOTO/Budi Prasetiyo/wsj.
Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pramuka, Jakarta, Rabu (29/6/2022).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat agar memahami langkah pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Menurutnya, kenaikan harga minyak dunia sangat berdampak kepada harga BBM di dalam negeri.

"Kita itu masih impor separuh dari kebutuhan (BBM) kita. 1,5 juta barel minyak masih impor. Artinya apa? Kalau harga di luar naik, kita harus bayar lebih banyak. Supaya kita ngerti masalah ini," kata Presiden dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (8/7).

Jokowi melanjutkan, harga minyak mentah sebelum Pandemi Covid-19 hanya US$ 60 per barel. Namun, saat ini harga minyak berada di atas US$ 100 per barel. Adapun minyak mentah jenis Brent berada di level US$ 105,20 per barel, sementara minyak jenis WTI berada di harga US$ 102,91 per barel.

"Kita ini masih tahan untuk tidak menaikkan yang namanya Pertalite. Negara lain yang namanya BBM, bensin sudah di angka Rp 31.000, di Jerman, Singapura Rp 31.000, Thailand Rp 20.000, kita masih Rp 7.650 karena disubsidi oleh APBN," sambung Jokowi.

Jokowi menyadari sebagian besar masyarakat tidak setuju dengan kenaikan harga BBM. Keputusan pemerintah untuk menahan harga Pertalite berimbas pada membengkaknya subsidi energi di tengah kenaikan harga minyak dunia.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan kas keuangan negara tidak bisa terus-terusan menanggung beban subsidi. "Kita berdoa supaya APBN masih kuat menanggung subsidi," ujar Jokowi.

Adapun Kementerian Keuangan meminta persetujuan DPR RI untuk menambah anggaran subsidi energi dan kompensasi untuk tahun ini mencapai Rp 520 triliun.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...