Erick Thohir Jelaskan Alasan Pertamina Naikkan Harga BBM Nonsubsidi

Patricia Yashinta Desy Abigail
3 Agustus 2022, 18:48
erick thohir, harga bbm, pertamax, pertamina
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Operator SPBU melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan konsumen di SPBU Dago, Bandung, Jawa Barat.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir menjelaskan alasan kenaikan harga BBM nonsubsidi Pertamina hari ini. Dia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan dukungan pemerintah kepada Pertamina untuk memastikan arus kas atau cashflow-nya terjaga.

Erick menegaskan bahwa Pertamina tidak mengalami kerugian seperti yang diberitakan sebelumnya. Dia juga mengatakan bahwa antara arus kas atau cashflow defisit dengan rugi merupakan dua hal yang berbeda.

"Cashflow defisit itu karena uangnya, uang subsidinya, belum diganti (pemerintah). Makanya secara cashflow defisit, tapi begitu diganti artinya cashflow Pertamina membaik, lalu rugi-labanya juga baik,"kata Erick saat ditemui di Perpustakaan Nasional, Rabu (3/8).

Sebagai informasi, Pertamina kembali menaikkan harga BBM nonsubsidi Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex hari ini, Rabu (3/8). Kenaikan berkisar antara Rp 1.700 hingga yang tertinggi sebesar Rp 2.800 per liter.

Di wilayah DKI Jakarta, harga Pertamax Turbo naik menjadi Rp 17.900 per liter dari harga sebelumnya Rp 16.200 per liter. Kemudian Pertamina Dex naik jadi Rp 18.900 per liter dari harga semula Rp 16.500 per liter. Sedangkan Dexlite naik menjadi Rp 17.800 per liter dari semula Rp 15.000 per liter.

Kenaikkan harga tersebut merupakan implementasi Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Sektetaris Perusahaan Pertamina, Parta Niaga Irto Ginting, mengatakan kenaikan harga yang dilakukan oleh Pertamina merupakan langkah penyesuaian harga yang dilakukan secara berkala. Irto menjelaskan, harga BBM nonsubsidi cenderung fluktuatif mengikuti harga minyak dunia maupun harga minyak mentah Indonesia (ICP).

Erick Tohir menuturkan bahwa Pertamina harus menjaga terjaminnya pelayanan kepada masyarakat. Menurutnya, efisiensi harus dilakukan di seluruh lini yang ada di BUMN terlepas dari ada penugasan.

"Ya seperti dulu ketika kita minta hutang PLN yang Rp 500 triliun terus ditekan dengan pembayaran utang lebih cepat dengan memotong capex PLN sampai 25%. Waktu itu zamannya pak Zul (Zulkifli Zaini)," kata Erick.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...