Menteri ESDM: Aturan Pembatasan BBM Pertalite Difinalisasi Pekan Depan

Muhamad Fajar Riyandanu
3 Agustus 2022, 18:59
bbm, pertalite, bbm subsidi, pertamina, kementerian esdm
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.
Petugas menunjukkan cara mendaftar di website sebelum membeli BBM bersubsidi di SPBU Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Jumat (1/7/2022).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin tasrif mengatakan pihaknya akan menggelar rapat finalisasi revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM pada pekan depan.

Aturan tersebut mengatur tentang pembatasan BBM bersubsidi Pertalite. "Minggu depan rapat finalisasinya, Insya Allah (terbit bulan ini). Kami berupaya semaksimal mungkin," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (3/8).

Saat ditanya apakah penerapan pembatasan Pertalite akan langsung berlaku usai revisi Perpres 191/2014, Arifin enggan menjawab. Dia hanya menjawab pemerintah akan melaksanakan sosialisasi usai pengesahan revisi perpres. Namun, juga Arifin tak merinci apa saja bentuk sosialisasi yang bakal diterapkan.

"Minggu depan diharapkan sudah ada keputusan mengenai untuk segera diterbitkan Perpresnya," ujarnya. "(Pembatasan Pertalite) secepatnya akan diberlakukan, lihat saja mekanismenya sesudah Perpres ini jalan. Apalagi langkah-langkah yang harus dilalui, harus sosialisasi. Umumnya masyarakat kan sudah tahu."

Pada kesempatan tersebut, Arifin berharap kuota BBM bersubsidi Pertalite bisa ditambah untuk mencukupi konsumsi hingga akhir tahun. Pada bulan Juli, konsumsi Pertalite mencapai 1,8 juta kilo liter (kl) dengan total konsumsi menyentuh 61% dari total kuota yang disiapkan hingga akhir tahun sejumlah 23,5 juta kl.

"Iya dong (tambah kuota Pertalite), kita kan tidak mau kekurangan, BBM kan energinya ekonomi. Tinggal hitung-hitungannya saja," ucap Arifin.

Seperti yang sebelumnya diberitakan, Komisi VII DPR dan Kementerian ESDM menyetujui penambahan kuota BBM bersubsidi Pertalite tahun ini sebesar 5 juta kiloliter (kl), sehingga total kuota menjadi 28 juta kl. Tambahan kuota ini didorong oleh melonjaknya komsumsi usai pandemi Covid-19 mereda.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...