Harga Minyak Anjlok ke US$96 Setelah OPEC+ Tambah Produksi 100.000 bph

Happy Fajrian
4 Agustus 2022, 07:05
harga minyak, opec, rusia,
Katadata
Ilustrasi kilang minyak.

Harga minyak kembali merosot tajam setelah OPEC dan para sekutunya termasuk Rusia, yang dikenal dengan sebutan OPEC+, memutuskan untuk menambah lagi produksinya sebesar 100.000 barel per hari (bph) mulai September.

Meski demikian pendorong utama penurunan harga minyak yaitu data persediaan minyak mentah dan bahan bakar Amerika Serikat (AS) yang melonjak seiring turunnya ekspor dan permintaan bahan bakar.

Harga minyak berjangka Brent, yang menjadi acuan global, turun lebih dari 4% ke level US$ 96,78 per barel. Brent sempat turun hingga ke level US$ 96,5 per barel. Sementara minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) kini diperdagangkan di level US$ 91,18 per barel.

Kelompok OPEC+ memutuskan untuk menambah produksinya sebesar 100.000 bph mulai September 2022 dalam pertemuan pada Rabu (3/8). Ini menandakan Arab Saudi, salah satu anggota OPEC, tak mengindahkan bujukan Presiden AS Joe Biden beberapa waktu lalu untuk mengerek produksi lebih banyak lagi.

“(Penambahan) Itu sangat kecil sehingga tidak ada artinya. Dari sudut pandang materil itu tak berarti apapun, sebagai gestur politik, itu hampir menghina,” kata direktur pelaksana energi, iklim, dan keberlanjutan di Eurasia Group, Raad Alkadiri, seperti dikutip Reuters, Kamis (4/8).

Menurut data OPEC, peningkatan sebesar 100.000 bph akan menjadi salah satu yang terkecil sejak kuota OPEC diperkenalkan pada 1982. “Ini adalah peningkatan yang lebih kecil tetapi bagaimanapun tetap ada peningkatan,” kata penasihat senior Departemen Luar Negeri AS untuk keamanan energi Amos Hochstein seperti dikutip CNN.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...