Pertamina Telah Setor Penerimaan Negara Rp30 T sejak Kelola Blok Rokan

Happy Fajrian
17 Agustus 2022, 08:55
blok rokan, pertamina, penerimaan negara,
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Sejumlah karyawan berjalan di lokasi Rig (alat pengeboran minyak bumi) PDSI 49 milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Duri, Riau, Senin (8/8/2022).

Pertamina menyatakan telah menyetorkan penerimaan negara sebesar Rp 30 triliun dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PBNP) dan pembayaran pajak-pajak sejak mengambilalih pengelolaan Blok Rokan dari Chevron Pacific Indonesia.

“Pertamina berkomitmen terus mengoptimalkan kontribusi dari WK Rokan karena inilah wujud kecintaan dan kebanggaan seluruh pekerja kami kepada bangsa dan negara,” kata Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaffee A. Suardin melalui keterangan tertulis, Rabu (17/8).

Menurut dia, PHR telah menjadi lokomotif perekonomian nasional dan daerah dari efek pengganda (multiplier effect) yang dihasilkan dari kegiatan hulu migas yang dijalankannya. Di antaranya menciptakan lapangan kerja dan peluang bisnis bagi pengusaha lokal yang dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

Operasional di Blok Rokan saat ini didukung lebih dari 25.000 pekerja, baik pegawai PHR maupun pegawai mitra kerja, yang sebagian besarnya merupakan warga lokal Riau. Dalam mendukung kegiatan operasinya, PHR bekerja sama dengan sekitar 560 perusahaan mitra yang lebih dari 60% di antaranya merupakan mitra usaha lokal Riau.

Selain itu, terdapat juga 264 kontrak usaha lokal tempatan melalui program binaan Local Business Development untuk skala usaha kecil/koperasi. Selain itu, PHR terus berupaya meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang sudah mencapai lebih dari 60%. Peningkatan TKDN akan turut memperkuat kapasitas industri nasional.

Sejak hari pertama alih kelola, PHR menerapkan rencana kerja yang masif dan agresif sehingga berhasil meningkatkan produksi. Salah satu WK migas terbesar di tanah air ini melakukan berbagai terobosan agar target pengeboran sumur baru dapat tercapai.

Di antaranya, melakukan beberapa kegiatan secara paralel (offline activity), meningkatkan keandalan peralatan pengeboran, dan menyusun perencanaan yang matang dalam pemenuhan sumber daya pendukung agar menghindari terjadinya waktu menunggu servis atau material.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...