Dilarang Keluar dari Proyek Migas Sakhalin, Exxon Bakal Tuntut Kremlin
Perusahaan minyak dan gas (migas) asal Amerika Serikat (AS), Exxon Mobil Corp berencana menuntut pemerintah federal Rusia karena telah dilarang untuk keluar dari proyek migas besar di negara yang tengah menginvasi Ukraina itu.
Pemerintah Rusia telah melarang investor dari negara-negara oposisi untuk menjual saham di proyek-proyek energi besar dan di bank-bank Rusia hingga akhir tahun. Adapun Exxon berencana untuk keluar dari proyek migas Sakhalin-1 di mana mereka menguasai 30% saham.
Larangan tersebut mencakup hampir semua proyek keuangan dan energi besar di mana investor asing masih memiliki saham. Juru bicara Exxon Casey Norton mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengirimkan pemberitahuan tentang kemungkinan tuntutan hukum kepada pemerintah Rusia.
“Keluar adalah proses yang kompleks. Sebagai operator, kita harus melindungi keselamatan karyawan, lingkungan, dan operasi,” ujarnya seperti dikutip Reuters, Selasa (30/8).
Sebelumnya Exxon memutuskan untuk keluar dari semua operasinya di Rusia setelah negara tersebut menginvasi Ukraina pada 24 Februari yang masih berlangsung hingga kini.
Menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut, Exxon tengah mempertimbangkan penarikan penuh dari Rusia pada 24 Juni. Sebelumnya raksasa energi dunia ini telah menarik seluruh karyawan berkewarganegaraan Amerika dari Rusia pasca invasi Ukraina.