Cina Diam-diam Menjual Kembali Gas yang Diimpor dari Rusia ke Eropa

Happy Fajrian
5 September 2022, 09:01
gas alam, gas, cina, rusia, impor gas, ekspor gas
PT Pelindo Energi Logistik
Kapal tanker milik China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) yang membawa kargo gas alam cair atau LNG.

Cina disebut menjual gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) yang diimpor dari Rusia kepada negara-negara Eropa. Menurut data, Negeri Panda telah membeli lebih banyak gas alam Rusia sepanjang tahun ini, sementara impor dari sumber lainnya berkurang.

Mengutip laporan South China Morning Post (SCMP), pada Juli Cina mengimpor total 2,35 juta ton LNG senilai US$ 2,16 miliar dari Rusia. Volume tersebut naik 28,7% secara tahunan, nilainya melonjak 182%. Ini membuat Rusia melampaui Indonesia dan Amerika Serikat sebagai pemasok LNG terbesar keempat Cina sepanjang tahun ini.

Di saat yang sama, Gazprom, perusahaan gas milik negara Rusia, melaporkan bahwa pengiriman gas alam ke Cina melalui jalur pipa Power of Siberia menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa. Pada semester I 2022, pengiriman gas alam melalui pipa ke Cina telah meningkat hingga 63,4% secara tahunan.

Cina mengimpor sekitar separuh dari total kebutuhan gas alamnya, dengan duapertiga di antaranya dalam bentuk LNG. Namun saat ini permintaan energi di negara itu turun signifikan, salah satunya dipicu penguncian wilayah (lockdown) yang meluas dari kebijakan Zero Covid pemerintah Cina.

Artinya, impor meningkat dan meningkatkan pasokan di tengah turunnya permintaan energi. Ini dapat berarti pasokan yang diimpor dari Rusia dijual kembali, salah satunya ke Eropa, dengan harga yang lebih tinggi.

Dengan demikian, Rusia diuntungkan karena tetap dapat menjual gas alamnya dengan harga pasar ke Cina, dan Cina diuntungkan dengan menjualnya kembali ke Eropa yang tengah mengalami krisis energi dengan harga yang lebih tinggi lagi.

“Peningkatan impor LNG dari Rusia dapat berupa pemindahan kargo ke Jepang atau Korea Selatan karena sanksi, atau permintaan yang lebih lemah di sana,” kata direktur Program Energi Cina di Institut Studi Energi Oxford, Michal Meidan seperti dikutip Oilprice.com, Senin (5/9).

Sementara itu bea cukai Cina kini tak lagi mempublikasikan rincian volume perdagangan gas alam melalui pipa sejak awal tahun ini. Juru biara Administrasi Umum Kepabeanan Cina Li Kuiwen mengatakan hal ini untuk melindungi hak bisnis yang sah dan kepentingan importir dan eksportir yang relevan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...