Siap Diusung Capres 2024, Anies Buka Komunikasi dengan Partai Politik
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi sinyal kesediaannya untuk menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Meski begitu, ia mengaku belum ada partai politik yang memanggil atau mengusungnya untuk menjadi capres.
Menurut Anies, penunjukan dirinya menjadi bakal calon presiden merupakan sebuah panggilan tugas yang harus dijalani. Walau begitu, Mantan Menteri Pendidikan itu mengaku masih ingin fokus pada tugasnya sebagai kepala daerah menjelang berakhirnya masa jabatan pada 16 Oktober 2022.
"Kalau ada panggilan, kita tunggu. (Tapi) sekarang belum ada panggilannya. Saya tuntaskan dulu tugas hingga selesai, setelah itu jangan dibalik seakan-akan saya yang dibalik, bukan," kata Anies saat meresmikan Taman Literasi Christina Martha Tiahahu di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (18/9).
Dia mengatakan bahwa panggilan tugas adalah sesuatu yang normal. Setiap kali ada panggilan tugas untuk kebaikan masyarakat, dia mengaku akan selalu siap. Di hadapan para wartawan, Anies sempat bercerita bahwa dirinya pernah ditunjuk menjadi pembina karang taruna oleh pengurus RT setempat.
"Prinsip saya selama ini sama. Ketika ada panggilan tugas, dari Pak RT saja untuk jadi pembina karang taruna, saya terima tugas itu," ujarnya. "Kalau di tingkat nasional ada panggilan, nanti ditunggu. Sekarang belum ada panggilannya."
Anies menyebutkan masih fokus menuntaskan tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga 16 Oktober mendatang. Namun sambil menuntaskan tugas, mantan Menteri Pendidikan Nasional itu tetap membuka pintu untuk para partai politik yang ingin berkomunikasi soal pencalonan dirinya sebagai presiden.
Anies menjelaskan masa jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta tersisa tinggal sebulan, setelah itu dirinya akan mempersiapkan langkah selanjutnya termasuk perkembangan terkait calon presiden.
Sebelumnya, Anies menyatakan siap maju mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2024 saat diwawancarai oleh media asing di Singapura beberapa hari lalu, Kamis (15/9). "Saya siap mencalonkan diri sebagai Presiden jika ada partai yang menominasikan saya," kata Anies kepada Reuters.
Anies mengatakan, sebagai orang yang tidak berafiliasi dengan partai politik manapun, ia memiliki ruang untuk berkomunikasi dengan banyak pihak. Dalam hal ini, ia mengandalkan hasil survei yang menempatkannya sebagai salah satu kandidat terkuat.
"Hasil-hasil survei yang tidak diminta saat ini bahkan sebelum saya berkampanye. Saya rasa mereka memberikan saya kredibilitas," katanya.
Menanggapi pernyataan Anies, ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengatakan Anies merupakan salah satu calon potensial. PKS juga tengah membicarakan potensi mengusung nama mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut dengan parpol lain.
"Langkah pertama membangun koalisi. Baru bahas Capres dan Cawapres," katanya, Jumat (16/9). Mardani menambahkan pihaknya masih dalam proses menentukan calon. Namun nama Anies termasuk salah satu yang dekat dan memiliki banyak kesamaan.
Nama Anies juga sempat disebut oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada Rapat Kerja Nasional atau Rakernas partai pada 17 Juni lalu. Surya Paloh mengumumkan tiga nama yang akan menjadi bakal calon presiden untuk pemilihan umum 2024.
Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Panglima TNI Mohammad Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Adapun nama Anies menjadi yang pertama diumumkan oleh Surya Paloh.
Menurut Paloh, tiga nama yang terjaring dari aspirasi kader Nasdem dan menjadi pilihan Rakernas ini, meskipun memiliki urutan tetapi secara kualifikasi mempunyai nilai yang sama.
Selanjutnya, ketiga nama ini akan dibahas lagi untuk memunculkan satu nama capres dari Nasdem. "Insya Allah kami akan tetapkan satu, waktu dan tempatnya kami cari bulan baik," ujarnya saat menutup Rakernas Nasdem di di Jakarta Convention Center Jakarta pada Jumat (17/6).