Lithium Masih Impor, MIND ID Ingin Akuisisi Tambang di Luar Negeri

Muhamad Fajar Riyandanu
19 September 2022, 15:32
lithium, mind id, baterai kendaraan listrik,
KATADATA
Ilustrasi tambang.

Industri baterai kendaraan listrik dalam negeri masih terkendala pasokan bahan baku berupa lithium hidroksida dan grafit. Holding Industri Pertambangan milik negara atau Mining Industry Indonesia (MIND ID) mengungkapkan 20% bahan baku baterai kendaraan listrik masih bergantung pada impor.

Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, Dany Amrul Ichdan, mengatakan 20% komposisi bahan baku baterai kendaraan listrik berupa litium hidroksida, grafit, mangan, dan cobalt masih dipenuhi dari impor. Saat ini diperlukan 70.000 ton lithium hidroksida per tahun yang saat ini masih diimpor dari Cina, Cile, dan Australia.

Sementara kebutuhan mineral grafit mencapai 44.000 ton per tahun yang diimpor dari Cina, Brazil, dan Mozambik. "Mangan dan Cobalt itu besarnya masing-masing 12.000 ton per tahun dan ini semua masih impor," kata Dany saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR pada Senin (19/9).

Kendati demikian, Dany menyebut bahan baku utama Nikel yang menyumbang 80% komposisi baterai kendaraan listrik dirasa mampu menopang pasokan industri kendaraan listrik dalam negeri.

Guna mengamankan pasokan bahan baku lainnya, Dany mengusulkan agar MIND ID diberi dukungan untuk melakukan aksi korporasi berupa mengambil tambang lithium di luar negeri.

"Kami perlu menyusun peta jalan kemandirian agar tidak tergantung para produk impor walau 20% jumlahnya. Apakah untuk mengambil tambang lithium di luar negeri ataukah seperti apa," ujar Dany. Databoks berikut adalah negara produsen baterai lithium-ion terbesar di dunia.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...