Krisis Energi Memburuk, Listrik di Afrika Selatan Padam 6 Jam Sehari
Sebagian besar warga Afrika Selatan harus hidup tanpa listrik selama enam jam per hari seiring memburuknya krisis energi. Perusahaan listrik Afsel, Eskom, menerapkan pemadaman listrik tahap 6, yang berarti pemadaman listrik selama enam jam per hari, mulai Minggu (18/9) pagi.
Ini kali kedua pemadaman tahap 6 dilakukan tahun ini dengan yang pertama diterapkan pada bulan Juni lalu. Sebelumnya pada Desember 2019 Afsel juga menerapkan pemadaman tahap 6 yang sama imbas krisis energi parah.
Eskom yang nyaris bangkrut karena kekurangan uang untuk biaya operasional ini telah berjuang untuk tetap menyalakan listrik karena pemadaman akan menekan pertumbuhan ekonomi dan memicu frustrasi publik setelah tarif listrik dinaikkan hingga 32% seiring lonjakan harga batu bara.
“Kami melakukan yang terbaik untuk menghindari keruntuhan sistem total dan pemadaman total,” kata CEO Eskom, Andre de Ruyter seperti dikutip Reuters, Senin (19/9). Namun dia menegaskan tidak akan ada pemadaman total. “Itu bukan risiko yang akan segera terjadi”.
Eskom, yang mendapatkan sebagian besar listriknya dari pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batu bara yang sudah tua dan rentan terhadap kerusakan, berencana untuk memotong sekitar 6.000 megawatt (MW) konsumsi listrik secara bertahap untuk mencegah keruntuhan yang dahsyat dari jaringan listrik nasional.
Saat ini terdapat kehilangan beban yang tidak direncanakan sebesar 15.630 MW, sekitar sepertiga dari total kapasitas nominal Eskom yang hanya lebih dari 45.000 MW.