Harga Minyak Terus Anjlok Dipicu Ancaman Resesi, Brent Mendekati US$80

Happy Fajrian
27 September 2022, 11:45
harga minyak, resesi ekonomi,
Dok. Chevron
Ilustrasi pengeboran migas.

Koreksi harga minyak terus berlanjut seiring kekhawatiran resesi yang menguat yang berpotensi menekan permintaan energi di masa depan. Menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang utama dunia turut menekan harga.

Harga Brent pada Selasa (27/9) siang waktu Indonesia bergerak di level US$ 84,59 per barel setelah pada sehari sebelumnya sempat menyentuh US$ 83,84. Sedangkan minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) bergerak di level US$ 77,15 setelah sempat menyentuh US$ 76,40 per barel.

Kedua harga minyak acuan global ini telah terkoreksi hingga lebih dari 20% dalam sebulan terakhir. Brent dari posisi US$ 102,93 dan WTI dari US$ 97,01 pada akhir Agustus, Senin (29/8).

Menteri Perminyakan Irak Ihsan Abdul Jabbar pada hari Senin mengatakan bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, terus memantau situasi harga minyak dan berupaya menjaga keseimbangan di pasar.

"Kami tidak ingin kenaikan tajam harga minyak atau keruntuhan," katanya dalam sebuah wawancara di TV pemerintah Irak, seperti dikutip Reuters, Selasa (27/9).

Komentar Abdul Jabbar membantu mendukung minyak, yang menetap di posisi terendah sembilan bulan, sebagian besar karena menguatnya nilai tukar dolar AS.

OPEC+ telah meningkatkan produksi tahun ini setelah membukukan rekor pemotongan produksi pada 2020 karena penurunan permintaan yang disebabkan pandemi Covid-19. Namun dalam beberapa bulan terakhir mereka gagal memenuhi peningkatan output yang direncanakan.

Ketidakpastian atas gangguan pasokan yang disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina, serta pengetatan kebijakan moneter di seluruh dunia yang mengancam kelesuan ekonomi, juga membuat harga tidak bergerak lebih tinggi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...