Meski Harga Naik, Konsumen Masih Buru BBM Revvo 89 SPBU Vivo
Sejumlah pengendara, terutama sepeda motor, masih memadati lajur pengisian BBM Revvo 89 di SPBU Vivo yang terletak di Jalan Cideng Timur, Petojo Utara, Jakarta Pusat, dan di Jalan Raya Mabes Hankam, Cipayung, Jakarta Timur pada Rabu (28/9).
Padahal harga BBM RON 89 itu baru saja naik menjadi Rp 11.600 per liter. Pengendara sepeda motor tersebut mayoritas adalah penyedia jasa ojek daring. Walau deretan sepeda motor terlihat padat di beberapa lajur pengisian Revvo 89, antrean tak sampai keluar area SPBU.
Salah satu pengemudi yang antre di SPBU Vivo Cideng adalah Rizal. Pengemudi ojek daring asal Kemayoran ini mengaku baru tahu kabar kenaikan harga Revvo 89 usai ia mengisi penuh tangki BBM motornya. Saat itu, Riza merogok kocek Rp 35.000 untuk tiga liter bensin Revvo 89.
"Baru tahu kalau harganya naik pas sudah ngisi. Tapi gak apa, antrenya gak sepanjang ngantre Pertalite," kata Rizal kepada Katadata.co.id saat ditemui di lokasi.
Rizal pun mengaku aktif menggunakan Revvo 89 usai pemerintah menaikan harga Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter pada 3 September 2022 lalu. Rizal rata-rata menghabiskan Rp 50.000 per hari untuk kebutuhan bahan bakar. "Gak nentu sih, kadang beli Revvo 89, kadang ya Pertalite. Soalnya SPBU Vivo masih jarang dan jauh," sambungnya.
Menanggapi adanya kabar soal BBM Revvo 89 yang punya jarak tempuh yang lebih jauh dari Pertalite, Rizal mengaku tak merasakan dampak tersebut. Menurutnya, jarak tempuh antar keduanya setara dan berimbang.
"Kayaknya sama aja sih, soalnya saya kalau beli Revvo 89 gak pernah pas tangki kosong, ada campuran sama Pertalite gitu," ujar Rizal.
Selain Rizal, ada Ovan. Pengemudi ojek daring asal Tanah Abang itu mengaku lebih sering membeli Revvo 89 semenjak Pertalite mengalami penaikan harga. Alasannya, antrean yang terjadi di SPBU Vivo tak sepanjang antrean di SPBU Pertamina. "Kalau Pertalite itu antrenya lama, apalagi malam," ucap Ovan.
Dalam sehari, Ovan rata-rata menghabiskan Rp 35.000 sampai Rp 40.000 untuk keperluan bahan bakar Revvo 89. "Sehari sekali isi, tapi full tank," imbuh Ovan.
Katadata sudah mencoba mengonfirmasi kenaikan harga BBM Revvo 89 kepada manajemen Vivo sejak Selasa (27/9). Pasalnya kenaikan harga terjadi ketika harga minyak dunia turun. Namun Sekretaris Perusahaan Vivo Energy Indonesia, Maldy Zacki Al-Jufrie belum menanggapi hingga berita ini ditulis.
Antrean SPBU Pertamina Masih Mengular
Kondisi antrean juga masih terjadi di sejumlah SPBU Pertamina di Jakarta. Salah satunya yang berlokasi di Jalan Abdul Muis, Tanah Abang, Jakarta Pusat di hari yang sama. Siang itu, antrean panjang juga terjadi pada lajur Pertalite.
Seorang petugas SPBU mengatakan kenaikan harga BBM Pertalite tak berdampak pada jumlah konsumen Pertalite di SPBU tersebut. "Mau harga naik ke Rp 10.000 per liter juga tetap antri, lihat aja tuh," ujarnya.
Salah satu pengemudi sepeda motor yang ikut antre adalah Giring. Seorang pekerja swasta asal Palmerah ini mengaku tetap membeli Pertalite walau harga naik jadi Rp 10.000 per liter. "Gak apa antre, yang butuh kan banyak," kata Giring.
Saat ditanya soal wacana Pertalite yang lebih boros, Giring mengaku kerap mendengar hal tersebut. "Pernah denger sih dari media sosial, kalau saya pribadi kan rumah sama tempat kerja dekat ya, jadi gak gitu terasa sih," tukas Giring.