Harga BBM Diramal Naik Jelang Akhir Tahun Mengikuti Harga Minyak Dunia
Harga BBM di Indonesia diperkirakan kembali naik menjelang akhir tahun ini, setelah sebelumnya turun pada awal bulan ini. Hal ini lantaran harga minyak berpotensi naik seiring dengan peningkatan permintaan energi pada akhir tahun yang bertepatan dengan musim dingin.
Direktur Eksekutif Energi Watch, Mamit Setiawan, mengatakan, harga BBM non subsidi bakal naik seiring naiknya harga minyak dunia. Menurut Mamit, fluktuasi harga BBM di Indonesia dipengaruhi oleh tingginya permintaan minyak di Amerika dan Eropa menyusul datangnya musim dingin dan libur natal dan akhir tahun.
"Harga BBM masih akan terus fluktuatif karena bulan depan harga minyak naik karena permintaan energi naik di musim dingin," kata Mamit pada Selasa (4/10).
Dengan tingginya permintaan bahan bakar di seluruh dunia, harga minyak dunia diperkirakan kembali melonjak ke level US$ 100 per barel. Adapun harga minyak dunia pada hari ini mulai mengalami peningkatan.
Minyak mentah jenis Brent jadi US$ 89,29 per barel dari 86,15 US$ per barel pada pekan lalu. Sementara harga minyak acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) naik ke level US$ 83,88 per barel dari harga US$ 78,74 per barel pada pekan lalu.
"Harga BBM pasti akan ada penyesuaian lagi karena harga minyak sudah mulai merangkak dan ketika memasuki bulan november dan desember itu akan naik karena sudah masuk musim dingim, permintaan energi naik," ujar Mamit.
Bank investasi global, Goldman Sachs memprediksi rata-rata harga minyak mentah Brent selama tiga bulan terakhir tahun ini di level US$ 100 per barel. Untuk tahun depan, harga minyak kemungkinan US$ 108 per barel.
Kenaikan harga minyak didorong oleh kondisi pasar yang sangat ketat, nilai tukar dolar AS yang menguat. Meski demikian Goldman memprediksi permintaan melemah hingga akhir tahun yang akan menjadi penahan laju kenaikan harga minyak.