PLN Relokasi PLTG Grati 100 MW ke Bali, Jaga Pasokan Listrik KTT G20
PLN (Persero) resmi merelokasi pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Grati 1x100 megawatt (MW) dari Jawa Timur ke Pesanggaran, Bali untuk memastikan kestabilan pasokan listrik selama kegiatan KTT G20.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan relokasi pembangkit listrik ini mendesak dilakukan untuk memperkuat keandalan pasokan listrik di Bali yang menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Upaya relokasi yang dilakukan dengan kerja keras insan PLN untuk memastikan keandalan pasokan listrik dalam KTT G20, kata Darmawan, sangat penting untuk menjawab kepercayaan pemerintah untuk mengamankan pasokan listrik dalam penyelenggaraan KTT G20.
“PLN diamanahkan untuk mendukung perhelatan agenda level dunia KTT G20 di Bali. Agenda ini akan kami kawal langsung dan kami pastikan dapat rampung sesuai dengan apa yang telah direncanakan,” ujarnya saat menghadiri apel Pengamanan Pasokan Ketenagalistrikan KTT G20 dan Yantek Optimization di Nusa Dua, Bali, Selasa (1/11).
Dia memprediksi kebutuhan listrik selama gelaran KTT G20 akan meningkat sebesar 25%, yakni dari 846 MW menjadi 980 MW. Dengan relokasi PLTG Grati ke Pesanggaran, saat ini daya mampu PLN untuk Subsistem Bali ada di angka 1.422 MW.
“Artinya, kita masih punya 442 MW dari perkiraan beban maksimal untuk penyelenggaraan KTT G20. Saat ini, saya cek persiapannya sudah siap untuk menjaga keandalan listrik,” kata dia.