Potensi Bioetanol Gantikan Bensin Terkendala Bahan Baku dan Pendanaan

Muhamad Fajar Riyandanu
21 November 2022, 15:05
bioetanol, bensin, bahan bakar nabati, biofuel, bbn, esdm
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YU
Ilustrasi.

Kurangnya suplai bahan baku serta insentif pendanaan menjadi kendala pemerintah dalam mengembangkan bahan bakar nabati (BBN) bioetanol. Kementerian ESDM mengatakan bahan baku yang ada saat ini hanya cukup menjadi bahan campuran atas 0,1% konsumsi bensin nasional.

Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Edi Wibowo, menyampaikan bahwa sejauh ini produksi bioetanol untuk bahan bakar kendaraan atau fuel grade di dalam negeri baru mencapai 40.000 kilo liter (KL).

Advertisement

Produksi tersebut berasal dari dua pabrik di wilayah Jawa Timur, yakni 30.000 KL dari PT Energi Agro Nusantara (Enero) di Kabupaten Mojokerto dan 10.000 kl dari PT Molindo Raya Industrial di Kabupaten Malang.

"Mudah-mudahan kita menuju ke E5 dulu, kira-kira cukup karena ketersediaan bahan baku baru segitu," kata Edi saat ditemui di Kantor Lemigas Jakarta pada Senin (21/11).

Edi menjelaskan, bahwa seluruh produksi 40.000 kl bioetanol tersebut hanya cukup untuk menjadi bahan baku campuran bensin sejumlah 0,1% dari konsumsi bensin nasional yang mencapai rata-rata 40 juta KL per tahun.

"Konsumsi nasional bensin kita kan rata-rata 40 juta KL per tahun, jadi produksi bioetanol saat ini hanya cukup 0,1% dari kapastias nasional," ujar Edi. Simak produksi BBN atau biofuel Indonesia pada databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement