Harga Minyak Dekati US$ 80, Tertekan Rencana Barat Batasi Minyak Rusia

Happy Fajrian
24 November 2022, 16:43
harga minyak
Katadata

Harga minyak mentah dunia merosot mendekati US$ 80 per barel setelah negara-negara barat yang tergabung dalam kelompok G7 dan mitranya Australia mengusulkan batas harga minyak Rusia di level US$ 65-70 per barel.

Di sisi lain, peningkatan persediaan minyak Amerika yang lebih tinggi dari ekspektasi serta perluasan pembatasan Covid-19 di Cina turut menjadi faktor penekan harga minyak meskipun kelompok OPEC+ memangkas rencana produksinya bulan ini hingga 2 juta barel per hari.

Harga berjangka minyak Brent hari ini menyentuh US$ 84,64 per barel setelah sebelumnya sempat menyentuh US$ 82,31 per barel pada Senin (21/11). Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) lebih dulu turun di bawah US$ 80 per barel, bergerak di US$ 75,27-77,81.

Negara G7 mengusulkan batas harga minyak lintas laut Rusia di US$ 65-70 per barel, meskipun pemerintah Uni Eropa, di mana beberapa anggotanya termasuk dalam kelompok G7, belum menyepakati harga tersebut.

Batasan harga yang lebih tinggi dapat membuatnya menarik bagi Rusia untuk terus menjual minyaknya, mengurangi risiko kekurangan pasokan di pasar minyak global.

Kisaran itu juga akan lebih tinggi dari perkiraan pasar, mengurangi risiko gangguan pasokan global, kata Vivek Dhar, seorang analis komoditas di Commonwealth Bank dalam sebuah laporan.

“Jika UE menyetujui batas harga minyak US$ 65-70 per barel minggu ini, kami melihat risiko penurunan perkiraan harga minyak kami sebesar US$ 95 per barel kuartal ini,” ujarnya.

Perkiraan Commonwealth Bank harga minyak di US$ 95 per barel didasarkan pada asumsi bahwa sanksi UE dan pembatasan harga minyak Rusia akan mengganggu pasokan yang cukup untuk mengimbangi kekhawatiran pertumbuhan global.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...