Genjot Produksi Migas RI, SKK Migas Gandeng Perusahaan Lokal dan Asing

Muhamad Fajar Riyandanu
25 November 2022, 11:26
skk migas, migas, produksi migas,
SKK Migas
Dalam rangka mengejar target produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 BSCFD pada tahun 2030, sejumlah nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding telah ditandatangani oleh SKK Migas dan kontraktor KKS, di sela-sela hari kedua pelaksanaan the 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022), Kamis (24/11/2022), di Nusa Dua, Bali.

SKK Migas telah menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan sejumlah kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dalam rangka mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.

Kesepakatan kerja sama tersebut terkait dengan reaktivasi sumur idle atau tidak aktif, hingga penerapan teknologi terbaru pada kegiatan eksplorasi dan produksi migas.

Untuk mengevaluasi potensi reaktivasi sumur idle dan pengembangan lapangan untuk optimalisasi dan peningkatan pencapaian produksi migas SKK Migas menandatangani MoU dengan konsorsium dalam negeri antara lain PT Luas Birus Utama, PT Abdi Patra Sejati, PT Petrotech Penta Nusa, PT Anton Oilfield Services Indo.

Penandatanganan ini diselengarakan di sela-sela hari kedua pelaksanaan the 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) 2022 di Nusa Dua, Bali pada Kamis (24/11).

Adapun sumur idle merupakan sumur yang tidak aktif selama lebih dari enam bulan. Sumur-sumur tersebut tidak aktif lantaran setop produksi atau belum ada rencana dihidupkan kembali.

Sumur lama tidak diproduksi bisa jadi karena berbagai kondisi, salah satunya non-aktif atau bagian dari proses produksi seperti Enhanced Oil Recovery (EOR) tidak aktif. Rencananya SKK Migas menargetkan pengeboran 750 sumur idle hingga akhir tahun.

“Penandatanganan hari ini membuktikan bahwa IOG 2022 bukan hanya sebuah konvensi tetapi ada tindakan nyata berupa business deal untuk mendorong kemajuan industri hulu migas Indonesia,” ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dikutip dari siaran pers pada Jumat (25/11).

Selain pengembangan sumur idle, SKK Migas juga menandatangani MoU dengan tujuh perusahaan penyedia teknologi yang terdiri dari Schlumberger, Landmark Halliburton, Superintending Company of Indonesia (Sucofindo), Konsorsium Luas Birus Utama-Patra Abdi Sejati-Petrotech Penta Nusa-ANTON, dan Solar Services Indonesia (Solar Turbines) PT. Pertamina International Shipping dan PT Perkebunan Nusantara III.

“MoU dengan tujuh perusahaan tersebut mendukung Rencana Strategis Indonesian Oil and Gas 4.0 atau Renstra IOG 4.0 yang merupakan rencana strategis yang dikembangkan industri hulu migas untuk mencapai target produksi di tahun 2030,” ujar Dwi.

MoU antara SKK Migas dengan Schlumberger dan Landmark Halliburton menetapkan area spesifik dalam melakukan kolaborasi untuk membantu Indonesia mencapai 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...