Diisukan Batal, PLN Masih Lanjutkan Program Konversi Kompor Listrik

Muhamad Fajar Riyandanu
28 November 2022, 18:36
kompor listrik, pln
PEXEL
Ilustrasi, memasak menggunakan kompor listrik induksi.

PLN mengaku terus menjalankan program kompor listrik sebagai upaya penyediaan energi bersih dan elektrifikasi di sektor rumah tangga. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan program ini merupakan aksi korporasi yang tak terikat dengan program pemerintah.

"Kami terus menjalankan program kompor listrik tetapi bukan dalam kerangka untuk subsidi kompensasi. Jadi ini soft selling kepada pelanggan kami dengan kapasitas terpasang yang non subsidi," kata Darmawan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR pada Senin (28/11).

Dia menyatakan, penggunaan kompor listrik dinilai lebih hemat ketimbang penggunaan gas elpiji non subsidi. Secara hitung-hitungan, harga LPG Bright dijual di angka Rp 18.000 per kilo gram (kg). Sementara penggunaan kompor listrik berada di kisaran Rp 11.700 hingga Rp 12.000 per kg listrik ekuivalen.

"Tetapi dibandingkan LPG 3 kg subisdi yang biaya di pasar Rp 18.000 per 3 kg, tentu saja penggunaan kompor listrik lebih mahal dua kali lipat. Dari Rp 6.000 ke Rp 12.000," ujarnya.

Guna mendukung pelaksanaan program elektrifikasi itu, PLN terus membuka lelang kepada perusahaan yang siap bekerja sama untuk menjadi penyuplai kompor listrik, dengan skala unit yang lebih kecil dari rencana kebutuhan ketika konversi masuk sebagai rencana program pemerintah pada Agustus-September.

"Kami akan meneruskan program itu dan ini bukan lagi program pemerintah tetapi aksi korporasi. Lelang terus berjalan dengan catatan skalanya kami perkecil seseuai dengan stok yang mereka siapkan," kata Darmawan.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...