Serapan Domestik Minim, Hasil Hilirisasi Tambang Mayoritas Diekspor
Pemerintah terus mendorong hilirisasi komoditas tambang di dalam negeri dengan membangun puluhan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter. Meski demikian mayoritas hasil olahan mineral sejauh ini ditujukan untuk pasar ekspor karena masih minimnya serapan domestik.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan bahwa seretnya serapan hasil pengolahan mineral oleh industri lanjutan di dalam negeri berdampak pada produk hasil pemurnial mineral yang sebagian besar harus menjadi komoditas ekspor.
Produk-produk yang dimaksud adalah hasil pemurnian bijih nikel, yakni feronikel dan nickel pig iron. Nasib serupa juga dialami oleh hasil olahan bijiih bauksit, Chemical Grade Alumina (CGA) dan Smelter Grade Alumina (SGA) yang dijual ke Malaysia dan Cina.
"Produk hasil pengolahan dan pemurnian mineral lain seperti Low Iron Silica Sand juga sebagian besar masih disekpor," kata Arifin dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2022 pada Rabu (30/11).
Pada kesempatan tersebut, Arifin menjabarkan pemerintah saat ini sedang mengembangkan proyek 53 smelter yang terdiri dari 17 unit smelter terintegrasi dan 36 smelter stand alone.