SKK Migas Masih Cari Calon Pembeli 9 Uncommitted Cargo LNG Tahun ini
Satuan Kerja Khusus Pelakasana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan ada 8 hingga 9 sisa kargo liquefied natural gas (LNG) yang belum terkontrak atau uncommitted cargo hingga akhir tahun 2022.
Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi, mengatakan pihaknya masih mencari konsumen untuk menjual uncommitted cargo ke pasar bebas atau spot. Jumlah uncommitted cargo tersebut, belum termasuk potensi tambahan pasokan gas dari Tangguh Train 3 yang akan melakukan proses decommissioning pada awal 2023.
Potensi uncommitted cargo sejatinya berasal dari Terminal LNG Bontang, Kalimantan Timur. "Masih ada sekitar 8-9 uncommitted cargo," kata Chairi saat ditemui di Hotel Dharmawangsa Jakarta pada Senin (19/12).
Meski begitu, Chairi mengatakan SKK Migas bakal mengutamakan permintaan gas domestik di dalam negeri sebelum menjual uncommitted cargo ke pasar spot. "Kami lihat kebutuhan di dalam negeri seperti apa, kalau memang di dalam negeri masih membutuhkan, kami akan prioritaskan," ujar Chairi.
Adapun SKK Migas pada tahun ini menargetkan total produksi siap jual atau lifting LNG sebanyak 206 standar kargo pada 2023 yang masing-masing berasal dari Kilang LNG Tanggung sebanyak 126 kargo dan 80 kargo dari Kilang LNG Bontang.
Sebelumnya, Deputi Keuangan dan Monetisasi Arief Setiawan Handoko mengatakan, harga LNG di pasar spot saat ini relatif tinggi dengan rata-rata menyentuh US$ 42,2 per mmBtu.
Hingga September 2022, produksi LNG nasional berada di 138,5 kargo yang berasal dari Kilang Bontang sejumlah 57,3 kargo dan Kilang tangguh 81,2 kargo. Adapun proyeksi SKK Migas hingga akhir tahun mencatat produksi LNG di Kilang Bontang bisa menyentuh 82,3 kargo dan Kilang Tanggung 117,1 kargo.
Sementara untuk 2023, Pabrik Pupuk Iskandar Muda-1 yang baru saja direaktivasi tahun ini siap untuk menyerap sebanyak 5 kargo dari 9 kargo uncommitted cargo LNG. berdasarkan neraca gas Indonesia tahun 2023, kebutuhan volume pasokan gas PIM-1 sekitar 55 MMSCFD.
Meski demikian, jumlah uncommitted kargo tersebut, belum termasuk potensi tambahan pasokan gas dari Tangguh Train 3 yang akan melakukan proses decommissioning pada awal tahun depan.