Balas Ketentuan G7, Putin Setop Ekspor Minyak Hingga 1 Juli 2023

Muhamad Fajar Riyandanu
28 Desember 2022, 11:24
putin, rusia, harga minyak, ekspor minyak, batas harga
ANTARA FOTO/REUTERS/Sputnik/Mikhail Metzel/Pool /aww/cf
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani dekrit yang melarang ekspor minyak sebagai balasan atas kebijakan batas harga minyak yang ditetapkan kelompok G7.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani dekrit pada Selasa (27/12) yang melarang ekspor minyak mentah maupun hasil olahan produk minyak mulai 1 Februari 2023 hingga lima bulan ke depan, atau sampai 1 Juli 2023.

Larangan ekspor ini ditujukan kepada negara-negara yang mendukung kebijakan pembatasan harga minyak yang ditetapkan kelompok G7 yang tergabung di dalam Uni Eropa (EU) seperti Prancis, Jerman, Italia dan Inggris bersama Australia.

Koalisi tersebut sepakat untuk menetapkan batas harga US$ 60 per barel pada minyak mentah lintas laut Rusia sejak 5 Desember lalu. Keputusan ini dilakukan sebagai sikap menentang aksi Moskow di Ukraina.

Batas harga yang ditetapkan oleh G7 tersebut mendekati harga minyak Rusia saat ini, namun limit harga tersebut dinilai menutup peluang pendapatan lebih atau rejeki nomplok (windfall) yang dapat diperoleh Rusia untuk tahun ini.

Adapun Moskow memanfaatkan windfall tersebut untuk mengimbangi dampak sanksi keuangan yang diterapkan oleh Barat. Rusia merupakan pengekspor minyak terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi. Gangguan terhadap penjualannya akan berdampak negatif pada pasokan energi global.

Dekrit yang diteken oleh Putin diterbitkan di situs web Kremlin merupakan respons terhadap kebijakan batas harga yang disebut sebagai "tindakan yang tidak bersahabat dan bertentangan dengan hukum internasional oleh Amerika Serikat dan negara asing serta organisasi internasional pendukungnya."

"Pengiriman minyak dan produk minyak Rusia ke entitas dan individu asing dilarang, dengan syarat bahwa dalam kontrak untuk pasokan ini, penggunaan mekanisme penetapan harga maksimum secara langsung atau tidak langsung dipertimbangkan," tulis keputusan tersebut seperti dikutip Reuters Rabu (28/12).

"Larangan yang ditetapkan berlaku untuk semua tahap pasokan hingga pembeli akhir. Ini...mulai berlaku pada 1 Februari 2023, dan berlaku hingga 1 Juli 2023," tulis dekrit tersebut yang juga mencakup klausul yang memungkinkan Putin membatalkan larangan tersebut dalam kasus-kasus khusus.

Lewat dekrit tersebut, Rusia bakan melarang ekspor minyak mentah mulai 1 Februari, tetapi tanggal larangan hasil produk minyak akan ditentukan oleh pemerintah Rusia dan bisa jadi setelah 1 Februari.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...