SKK Migas Tambah Implementasi EOR di Jatibarang, Jabung hingga Rokan

Muhamad Fajar Riyandanu
28 Desember 2022, 19:04
migas, produksi migas, eor, skk migas
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/hp.
Sebuah kapal berlabuh di sekitar stasiun terapung suplai minyak dan gas lepas pantai di perairan Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (11/11/2020).

Pemerintah mendorong implementasi teknologi pengurasan minyak tahap lanjut atau Enhance Oil Recovery (EOR) pada sumur-sumur migas tua maupun skala lapangan, untuk menggenjot produksi migas.

Akselerasi ini menyusul hasil positif pada aplikasi EOR dengan injeksi CO2 di Sumur Jtb-161, Lapangan Jatibarang, Jawa Barat dan Sumur Gemah-6, Lapangan Gemah yang berada di Wilayah Kerja (WK) Jabung, Jambi.

Advertisement

Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Mohammad Kemal, mengatakan penerapan EOR pada sejumlah lapangan migas tua akan berlanjut pada 2023.

Tahun depan, implementasi EOR di Lapangan Jatibarang lewat injeksi CO2 akan ditambah, lewat praktik menginjeksi gas CO2 ke sumur Jtb-137 untuk menambah produksi migas di lapangan yang reservoirnya mulai menipis.

“Sesuai rencana tahapan field trial CO2-EOR, untuk Lapangan Jatibarang akan ada 1 tambahan sumur lagi yang akan melakukan injeksi pada 2023, yakni Sumur Jtb-137,“ kata Kemal kepada Katadata.co.id melalui pesan singkat pada Rabu (28/12).

Sementara itu, penambahan aplikasi EOR dengan injeksi CO2 lanjutan di Lapangan Gemah akan kembali diterapkan pada satu sumur tambahan sembari melihat hasil injeksi sebelumnya di Sumur Gemah-6.

Selain memanfaatkan CO2, praktik EOR juga bisa diterapkan dengan menyuntikkan uap air, gas, mikrobiologi hingga injeksi bahan kimia seperti surfaktan dan polimer ke sumur migas yang mengalami penurunan produksi.

Adapun injeksi surfaktan rencananya bakal diterapkan di Lapangan Balam South WK Rokan pada tahun depan. "WK Rokan akan menjadi prioritas, karena mempertimbangkan banyak lapangan yang telah tua dan telah mengimplementasikan waterflood," ujar Kemal.

Upaya peningkatan produksi migas juga bisa dilakukan lewat injeksi mikrobiologi atau yang karib disebut Microbial Enhanced Oil Recovery (MEOR).

Teknik ini menggunakan teknologi teknologi berbasis biologis dengan metode metabolisme mikroba, diantaranya biomassa, bio-polimer, gas, asam, pelarut, enzym dan karbon aktif, serta aktivitas atau metabolisme hidrokar-bon yang digunakan untuk meminimalisir residu minyak yang tertinggal pada reservoir.

“Field trial injeksi microbial juga akan dilakukan di beberapa lapangan lain di WK Rokan serta di Lapangan Batang WK Siak,“ kata Kemal.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement