Kaleidoskop 2022: Larangan Ekspor Batu Bara hingga Kompor Listrik

Happy Fajrian
30 Desember 2022, 06:30
sektor energi, kaleidoskop energi, harga energi, harga minyak, harga batu bara, minerba
Medco Energi
Lonjakan harga minyak, gas, dan batu bara menjadi fokus sektor energi sepanjang 2022, dengan harga batu bara dunia menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa.

Berbagai peristiwa penting mewarnai sektor energi dan minerba sepanjang 2022. Pemerintah membuka 2022 dengan gebrakan, melarang ekspor batu bara selama satu bulan penuh. Alasannya demi mengamankan pasokan PLN yang persediaan batu bara untuk pembangkit listriknya menipis.

Ketika itu, jika pasokan batu bara tidak segera ditingkatkan, maka Indonesia berpotensi mengalami blackout atau pemadaman listrik massal. Pemerintah mengancam mencabut izin usaha ratusan perusahaan pertambangan batu bara yang tak memenuhi kewajiban DMO batu bara sebesar 25% dari produksi.

Kebijakan ini membuat heboh dunia karena posisi Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor utama batu bara. Sejumlah negara melobi pemerintah untuk membatalkan kebijakan ini. Namun sesuai janji, keran ekspor dibuka pada akhir Januari, namun hanya untuk perusahaan yang telah memenuhi DMO batu bara 2021.

Sektor batu bara juga menjadi fokus dalam upaya untuk menurunkan emisi karbon, di mana pemerintah meneken sejumlah kesepakatan pendanaan dengan berbagai lembaga keuangan internasional dan negara maju untuk mendorong transisi energi salah satunya melalui pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara.

Salah satu kesepakatan tersebut dan menjadi pendanaan dengan nominal terbesar yaitu pendanaan senilai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 310 triliun melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP) yang diteken pada gelaran KTT G20 Bali.

Namun fokus utama sektor energi tahun ini adalah tingginya harga energi yang membebani perekonomian negara-negara di dunia. Harga minyak, gas, dan batu bara melambung ke level tertingginya. Imbas lonjakan permintaan dan gangguan pasokan.

Gangguan pasokan ini disebabkan level produksi minyak dan gas yang belum pulih ke level sebelum pandemi, serta efek dari perang Rusia dan Ukraina. Negara-negara barat menjatuhkan sanksi kepada Rusia yang dibalas dengan penghentian pasokan gas ke Eropa.

Krisis gas mendorong pergeseran ke batu bara yang membuat harga batu bara dunia melambung hingga mencapai US$ 457,8 per ton pada awal September. Kini harga batu bara berangsur turun namun masih di level US$ 300-an per ton.

Di dalam negeri lonjakan harga minyak mendorong pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, Pertalite, dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000, dan solar subsidi (biosolar) menjadi Rp 6.800. Harga Pertamax yang notabene BBM non subsidi, juga tak luput dari kenaikan.

Khusus untuk Pertamax RON 92, pemerintah bahkan menaikkan harganya hingga dua kali, yakni pada 1 April dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.500 per liter, dan pada 1 September menjadi Rp 14.500. Meskipun pada 1 Oktober harga pertamax diturunkan menjadi Rp 13.900.

Di sektor energi terbarukan, masyarakat dikejutkan oleh motor berbahan bakar air berkat mesin Nikuba hasil rekaan Aryanto Misel. Rencananya Nikuba akan dipatenkan dan diproduksi secara massal.

Berikut rangkuman peristiwa penting sektor energi dan minerba tahun 2022:

Larangan ekspor batu bara

Pemerintah melarang ekspor batu bara seiring laporan PLN bahwa persediaan batu bara untuk pembangkit listrik menipis mulai 1 Januari 2022. Kementerian ESDM melaporkan banyak perusahaan batu bara yang tidak memenuhi DMO 2021, dengan DMO hanya terpenuhi 10,4% dari seharusnya 25% dari total produksi. Presiden Jokowi pun mengancam akan mencabut IUP perusahaan yang tak patuh.

Harga minyak rekor tertinggi

Pada 8 Maret, harga minyak acuan dunia Brent menyentuh rekor tertinggi tahun 2022 di level US$ 127,98 per barel, sedangkan WTI di US 123,70 per barel, imbas perang Rusia-Ukraina yang mendisrupsi pasokan. Harga Brent bahkan sempat menyentuh US$ 139,13 per barel dan WTI US$ 130,50 per barel pada perdagangan intraday.

Harga Pertamax naik

Pemerintah dan Pertamina menaikkan harga Pertamax dari Rp 9.000 per liter menjadi Rp 12.500 pada awal April. Kenaikan harga didorong oleh tingginya harga minyak dunia yang sempat menyentuh US$ 139,13 per barel untuk Brent dan US$ 130,5 per barel untuk WTI pada perdagangan intraday 8 Maret 2022.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...