Pasokan Ketat Hingga Sanksi Rusia Warnai Pergerakan Harga Minyak 2022

Happy Fajrian
30 Desember 2022, 11:27
harga minyak,
Katadata
Ilustrasi kilang minyak.

Harga minyak turun lebih dari 1% pada perdagangan Kamis (29/12) atau Jumat pagi waktu Indonesia dibandingkan sesi sebelumnya. Meski demikian harga minyak masih dalam jalur kenaikan dibandingkan posisi pada akhir 2021.

Harga minyak jenis Brent berada pada level US$ 82,26 atau turun 1,2% dibandingkan posisi sehari sebelumnya di level US$ 83,26 per barel. Sementara minyak mentah Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate (WTI) turun tipis 0,08% dari US$ 78,40 menjadi US$ 78,34 per barel.

Meski dengan penurunan tersebut, Brent dalam jalur kenaikan sebesar 5,76% dibandingkan posisi akhir tahun 2021. Sedangkan WTI dalam jalur kenaikan sebesar 4,5%.

Pergerakan harga minyak tahun ini diwarnai berbagai faktor, terutama invasi Rusia ke Ukraina yang mendisrupsi pasokan energi global, yang sempat mengerek Brent hingga ke level US$ 139,13 per barel, atau tertinggi sejak 2008.

“Tahun ini telah menjadi tahun yang luar biasa untuk pasar komoditas dengan risiko pasokan memicu volatilitas dan lonjakan harga,” kata analis ING, Ewa Manthey, seperti dikutip Reuters, Jumat (30/12). “Tahun depan akan menjadi tahun yang penuh ketidakpastian dan volatilitas.”

Setelah mencapai level tertingginya tahun ini pada Maret, harga minyak mendingin dengan cepat pada paruh kedua tahun ini karena bank sentral di seluruh dunia menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi dan mendorong penguatan nilai tukar dolar AS.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...