Australia Tiru Aturan DMO Batu Bara Indonesia, 10% Wajib di Domestik

Happy Fajrian
19 Januari 2023, 19:34
batu bara, dmo batu bara, harga batu bara, australia
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Barito, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Sabtu (13/6/2020).

Pemerintah Australia akan menerbitkan aturan yang mewajibkan penambang batu bara mengalokasikan 10% dari produksi untuk kebutuhan dalam negeri untuk membatasi kenaikan harga energi.

Kebijakan ini meniru Indonesia yang menerapkan produsen batu bara menyisihkan 25% dari rencana total produksinya dalam setahun untuk kebutuhan dalam negeri atau domestic market obligations (DMO).

Indonesia menerapkan DMO batu bara pada tahun lalu untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan dalam negeri. Pemerintah menetapkan harga batu bara yang dipatok US$ 70 per ton, dan untuk sektor industri tertentu, seperti pupuk dan semen, US$ 90 per ton.

Bendahara negara bagian New South Wales Matt Kean mengatakan bahwa mereka akan meminta para penambang batu bara yang saat ini tidak menjual ke pasar domestik untuk mencadangkan 7-10% dari produksi mereka untuk pasar domestik.

“Pengaturan baru ini akan memastikan pembagian beban yang lebih adil di antara perusahaan batu bara sebagai bagian dari dorongan pemerintah federal Australia untuk menurunkan harga energi,” kata Kean seperti dikutip Reuters, Kamis (19/1). 

Pada Desember 2022, Pemerintah Australia meloloskan regulasi untuk membatasi harga gas alam selama satu tahun, dan mengamankan kesepakatan dengan negara bagian penghasil batu bara, New South Wales dan Queensland, untuk membatasi harga batu bara untuk pembangkitan listrik.

Australia merupakan negara pengekspor batu bara terbesar kedua di dunia setelah Indonesia. Menurut data International Energy Agency (IEA), pada 2022  Negeri Kanguru mengekspor sekitar 350 juta ton, di bawah Indonesia yang mengekspor 473 juta ton. Simak databoks berikut: 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...