Investasi Kelistrikan RI Turun 14%, Proyek Pembangkit Tak Capai Target

Happy Fajrian
31 Januari 2023, 17:27
investasi, kelistrikan, pembangkit listrik, listrik
PLN
Ilustrasi proyek pembangkit listrik.

Kementerian ESDM melaporkan bahwa realisasi investasi di sektor kelistrikan di sepanjang 2022 mencapai US$ 5,75 miliar. Capaian ini di atas target sebesar US$ 5 miliar, namun turun 14,3% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 6,71 miliar.

“Realisasi investasi kelistrikan sampai dengan Desember 2022 sebesar US$ 5,75 miliar, lebih besar dari target US$ 5 miliar,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam konferensi pers yang dipantau secara daring, Selasa (31/1).

Dadan menyebut investasi ketenagalistrikan terdiri dari investasi pembangkit listrik, transmisi, gardu induk, dan distribusi. Turunnya investasi menjadi salah satu faktor penyebab tak tercapainya target penambahan kapasitas pembangkit listrik yang hanya sebesar 5.338,2 megawatt (MW) dari target 5.988,64 MW.

Selain itu target pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan lainnya yang tidak mencapai target yaitu jaringan distribusi yang hanya terbangun 11.537,73 kms dari target 22.796 kms, serta gardu distribusi yang hanya terbangun sebesar 1.098 MVA dari target 1.952 MVA.

Meski demikian pembangunan jaringan transmisi tercapai 3.591,76 kms atau 133% dari target 2.709,81 kms, serta pembangunan gardu induk tercapai 6.060 MVA atau 178% dari target 3.379,5 MVA.

Kementerian ESDM mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan turunnya realisasi investasi ketenagalistrikan, yakni turunnya permintaan listrik akibat pandemi Covid-19, sehingga beberapa proyek pembangkit mengalami kemunduran jadwal operasi komersial (commercial operation date/COD).

Lalu pembatasan kemampuan investasi PLN sehingga pendanaan proyek menjadi lebih selektif. Pandemi Covid-19 juga menyebabkan pembatasan masuknya tenaga kerja asing, peralatan/komponen material utama, dan juga beberapa kontraktor mengalami kesulitan keuangan.

Investasi juga terkendala permasalahan perizinan dan pembebasan lahan, serta terhambatnya suplai material transmisi utama (MTU) dan material distribusi utama (MDU) akibat pengaruh perang Rusia-Ukraina, serta beberapa proyek PLN masih dalam fase pengadaan.

Kementerian ESDM juga menyampaikan bahwa rasio elektrifikasi sampai dengan akhir tahun 2022 telah mencapai 99,63%. Namun di sisi lain konsumsi listrik per kapita mencapai 1.173 kWh atau 93% dari target 1.268 kWh.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...