Larang Ekspor Timah, ESDM Hitung Investasi Satu Smelter Butuh Rp 2,3 T

Muhamad Fajar Riyandanu
1 Februari 2023, 16:24
smelter, timah, larangan ekspor timah, esdm
ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Smelter Freeport di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur, Jumat (29/7/2022).

Kementerian ESDM mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang perlu disiapkan sebelum merealisaikan kebijakan larangan ekspor timah. Diantaranya yakni menyiapkan sejumlah pabrik pengolahan dan pemurnian, atau smelter lanjutan yang nilainya mencapai Rp 20 miliar hingga Rp 2,3 triliun.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin, mengatakan bahwa pemerintah perlu membangun sejumlah smelter untuk mengolah bijih timah menjadi produk lanjutan berupa tin solder, tin chemical, dan tin plate.

Dari hasil kajian kelompok kerja yang dibentuk oleh Kementerian ESDM dan pelaku usaha, ditemui besaran capex atau belanja modal senilai Rp 20 miliar untuk untuk mendirikan satu unit smelter tin solder berkapasitas 2.000 metrik ton per tahun.

Kemudian dibutuhkan Rp 300 miliar untuk membangun satu unit smelter tin chemical berkapasitas 10.000 metrik ton per tahun. Sedangkan untuk pengadaan satu unit smelter tin plate berkapasitas 160.000 metrik ton per tahun membutuhkan investasi hingga Rp 2,3 triliun.

Durasi pembangunan masing-masing smelter umumnya memutuhkan waktu sekira dua tahun. Sebelumnya Indonesia sudah menjalankan hilirisasi bijih timah menjadi logam timah batangan sejak tahun 2003.

"Kalau ada pertanyaan, kapan kita siap kalau industrinya kita bangun sekarang? dua tahun pabriknya kira-kira siap," kata Ridwan dalam Rapat Dengar Pendapat (DPR) dengan Komisi VII DPR RI pada Rabu (1/2).

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...