Harga Minyak Diramal Kembali US$ 100/Barel Jika Permintaan Cina Pulih

Happy Fajrian
9 Februari 2023, 19:00
harga minyak, cina
Katadata / Trion Julianto
Kunjungan SKK Migas ke Tempat Pemisahan Minyak CGS PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Duri, Riau (31/12/2022).

Harga minyak dunia diramal kembali ke level US$ 100 per barel pada semester II tahun ini seiring dengan pulihnya permintaan energi Cina yang telah mencabut kebijakan pembatasan Covid-19 ketat.

Chief Executive Officer TotalEnergies Patrick Pouyanne mengatakan bahwa kondisi pasar global saat ini tetap sangat menguntungkan bagi perusahaan energi, dengan pelonggaran pembatasan Covid-19 ketat di Cina berpotensi mendorong permintaan untuk tahun 2023.

“Kami tidak akan terkejut melihat minyak kembali ke US$ 100 per barel,” kata Pouyanne seperti dikutip dari Reuters, Kamis (9/2). Saat ini harga acuan miyak dunia, Brent, bergerak di kisaran US$ 85 per barel. Terakhir kali Brent berada di level US$ 100 per barel yaitu pada Agustus 2022.

Pandangan yang sama juga disampaikan oleh perwakilan Iran dalam organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) Afshin Javan. Menurutnya harga minyak dapat naik kembali ke level US$ 100 per barel jika permintaan Cina pulih sementara pasokan tetap terbatas.

“Cina akan membutuhkan lebih banyak minyak setelah pencabutan pembatasan dan kembali memperketat kondisi pasokan global,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...